Masjid Sarana Edukasi Mengatasi Stunting di Masyarakat

Pandemi Covid-19 ternyata membawa dampak pada naiknya angka pernikahan dini di DIY. Banyak anak perempuan yang belum genap berusia 21 tahun dan laki-laki belum genap 25 tahun telah melaksanakan pernikahan dengan dispensasi.

Ketidak cukupan umur tersebut berdampak pada keridaksiapan mental dan ekonomi pada anak yang melakukannya. Salah satu dampak perkawinan dini adalah bayi yang dilahirkan dimungkinkan bisa mengalami stunting.

Stunting terjadi karena  secara mental belum siap dalam mengasuh anak dan tidak memiliki pemahaman tentang gizi keluarga. Hal itu disampaikan Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi dalam Silaturahmi dan Jamaah Salat Maghrib pada Kamis (21/2) di Masjid Nurjanah, Patangpuluhan.

Masjid bisa menjadi sarana untuk mengedukasi jamaah dalam penundaan usia perkawinan dan turut serta dalam mengatasi stunting di lingkungan.

“Bagi jamaah yang mampu bisa menyumbangkan telur ayam sebutir dan sayur setiap minggu sekali untuk dikumpulkan dan dikelola menjadi dapur balita mbagehi ngluwihi,” kata Heroe.

Dari hal kecil dan  sedikit apabila dikerjakan secara bersama akan menghasilkan dampak yang besar dan luas cakupannya. Oleh karena itu gotong royong dan kebersamaan warga jamaah akan mampu mengatasi kasus pernikahan dini dan stunting.

Heroe juga berpesan bahwa Kota Yogyakarta akan menerima kunjungan tamu wisatawan dan pemudik dalam jumlah yang besar dan waktu yang panjang. Oleh karena itu Ia mengingatkan agar warga tetap disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan dan bagi yang belum vaksin booster harap segera vaksin.

Ketua Takmir Masjid Nurjanah Ramlan Wakhid menuturkan bahwa kegiatan masjid selain untuk ibadah rutin seperti Salat, Pengajian,TPA juga memiliki kegiatan bakti sosial.

“Pada awal tahun ini telah dilaksanakan baksos berupa paket sembako untuk jamaah yang terdampak Covid-19 sejumlah 110 paket,” ujar Ramlam.

Terkait dengan penundaan usia perkawinan dan stunting akan diupayakan program kegiatan sosialisasi dan gerakan berbagi bahan makanan dan sayur yang dilakukan secara gotong royong.

Salah seorang jamaah Aini Hikmawati yang turut serta dalam kegiatan merasa senang bahwa masjidnya didatangi Wakil Walikota untuk sholat berjamaah bersama. Ia juga  menyampaikan bahwa dirinya akan turut berpartisipasi dalam kegiatan berbagi sayur guna membantu mengatasi permasalahan stunting pada anak.(ant)