Abdi Dalem Benteng Penyangga Budaya

Pengurus Abdi Dalem Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat Wewengkon Kota Yogya masa bakti 2022-2025 dikukuhkan.

Ketua pantia acara tersebut, Kanjeng Mas Tumenggung (KMT) Bogatamasosrokartono mengatakan pada pelantikan kali ini ada 21 Abdi Dalem yang dikukuhkan.

Menurut dia, abdi dalem pada dasarnya berasal dari masyarakat. Namun, untuk menjadi Abdi Dalem memang harus melewati serangkaian seleksi yang cukup ketat.

Hal ini karena seorang abdi dalem juga merupakan seorang abdi budaya, sehingga abdi dalem mempunyai peran dan tanggung jawab untuk melestarikan kebudayaan di tengah masyarakat dan juga di pemerintahan.

"Termasuk melaksanakan kegiatan-kegiatan kebudayaan di Kota Yogya, seperti jamasan pusaka, grebeg, dan karawitan," katanya di ruang Bima Balaikota Yogyakarta, Senin (25/4/2022).

Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengungkapkan menjadi pengurus abdi dalem merupakan tugas dan tanggung jawab yang besar dan mulia.

"Abdi dalem bukanlah sekedar seorang bawahan dari Sultan sebagai Raja di Yogyakarta. Namun, abdi dalem merupakan insan yang mengabdi untuk budaya kearifan lokal itu sendiri," katanya.

Tak sampai disitu, abdi dalem hendaknya mampu menjadi benteng penyangga budaya Keraton di tengah-tengah masyarakat yang mulai bergeser terpengaruh oleh budaya asing.

"Abdi dalem harus aktif dan memanfaatkan segala kesempatan yang ada, untuk terus mendiskusikan dan menggaungkan segala macam aspek-aspek budaya," bebernya.

Menurutnya melalui keaktifan seorang abdi dalem akan memiliki keluasan pengetahuan serta ketajaman pandangan terhadap dinamika perkembangan budaya.

Selain itu seorang abdi dalem adalah sosok yang dijadikan panutan bagi masyarakat, khususnya masyarakat Yogyakarta.

"Mengenai tata krama, ramah, sopan dan santun kepada sesama. Abdi dalem Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat adalah contoh manusia yang setia dan tidak dibutakan oleh materi," bebernya. (Han)