UJI EMISI DIGELAR DI BALAIKOTA

Memperingati hari lingkungan hidup sedunia yang jatuh setiap 5 Juni, Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar Uji Emisi gas buang kendaraan bermotor, Senin (8/06) di Halaman Air Mancur Balaikota. Uji Emisi diberlakukan bagi semua kendaraan bermotor milik Pemerintah Kota Yogyakarta baik roda 2 maupun roda 4 yang tersebar di semua SKPD. Tak luput pula mobil dinas Walikota, Wakil Walikota, Kepala Kejaksaan Negeri, dan Kepala Pengadilan tinggi juga mengikuti uji emisi yang direncanakan akan berlangsung hingga 10 Juni mendatang.

Walikota Yogyakarta Herry Zudianto menegaskan semua kendaraan dinas harus lolos pada uji emisi ini, terutama pada kendaraan dinas yang tahun lalu tidak lolos uji. “Saya akan berikan sanksi administratif bagi pengguna kendaraan dinas yang tidak lolos uji emisi, termasuk juga apabila kendaraan dinas saya tidak lolos,” tegasnya.

Walikota berharap uji emisi ini bukan sekedar acara sereminial semata, namun lebih menekankan pada kesadaran untuk merawat kendaraan dan menjaga lingkungan yang sehat dari gas buang kendaraan yang berbahaya.

Menurut Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Ir Hadi Prabowo, 35 persen kendaraan dinas pada uji emisi tahun lalu tidak lolos, pihaknya saat ini mentargetkan 90 persen kendaraan harus lolos uji emisi.

Selain uji emisi pada kesempatan itu juga digelar, Launching pengelolaan sampah JARI POLAH, pengenalan mobil laboratorium uji kualitas air, dan pembuatan Lubang Resapan Biopori (LBR).

Jari Polah merupakan jejaring yang mengikat antar kelompok masyarakat yang mempunyai kebersamaan untuk mengolah sampah di Kota Yogyakarta. Jari Polah dapat diartikan sebagai tangan-tangan yang bergerak aktif kreatif untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dalam penyelamatan lingkungan. Jari polah yang terbentuk sejak 3 Mei 2009 lalu ini lahir dari tangan dingin
Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, LSM Lestari, ESP (Environmental Services Program USAID) dan komunitas pengelola sampah di wilayah RW, dibentuk dalam rangka percepatan target masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri.

Mobil Laboratorium Uji Kualitas Air senilai 400 juta rupiah ini merupakan mobil layanan yang dilengkapi dengan alat laboratorium untuk memeriksa kualitas air baik itu air sumur, air sungai, dan air limbah domestik.  Mobil ini secara cepat dapat melayani pengujian kualitas air di lokasi.

Sebagai percontohan di masyarakat, pada kesempatan itu juga Walikota melakukan pembuatan LRB di halaman air mancur Balaikota. LRB diharapkan dapat memanen air di musim hujan dan menuainya kembali di musim kemarau sebagai salah satu upaya untuk konservasi sumber daya air. (ism)