Forum Menyapa Kampanyekan Yogya Aman dan Cinta Damai

Kota Yogyakarta merupakan salah satu destinasi wisata favorit di kalangan wisatawan. Hal itu bisa dilihat dari statistik kunjungan wisatawan ke Yogyakarta dari bulan ke bulan pada tahun 2022 dan puncaknya pada libur panjang Hari Raya Idul Fitri diduga akan terjadi lonjakan wisatawan. Kehadiran wisatawan di tengah pandemi perlu disikapi dengan bijak  agar tidak terjadi lonjakan kasus penyebaran Covid-19 di Kota Yogyakarta. Untuk itu masyarakat dan pelaku wisata di Kota Yogyakarta perlu disiapkan agar mampu mengantisipasinya. 

"Salah satu hal yang dilakukan adalah melakukan edukasi pada masyarakat dan pelaku wisata agar disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan melakukan vaksin booster," ujar Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Yogyakarta Budi Santosa dalam Forum Menyapa yang digagas oleh Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) dan diikuti oleh Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Yogyakarta pada Rabu (27/4) di Kawasan Malioboro Yogyakarta.

Edukasi tersebut dilakukan melalui 'sapa aruh' pada pelaku wisata di Kawasan Malioboro seperti pedagang, kusir andong, tukang becak dengan menanyakan kesiapannya dalam menerima kunjungan wisatawan dan telah melakukan vaksin booster serta disiplin dalam penerapan protokol kesehatan. Sedangkan terhadap para wisatawan disampaikan bahwa Yogya itu aman, cinta damai, toleransi dan Bhinneka Tunggal Ika sehingga tidak perlu takut untuk berwisata ke Yogyakarta.

Ketua FPK Kota Yogyakarta Paulus Wahyu Susanto menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk membangun kepercayaan pada masyarakat luar bahwa Yogyakarta aman untuk wisata dan mengajak para pelaku wisata agar bangkit dan siap menerima kunjungan wisatawan dengan aman. Kegiatan Forum Menyapa diikuti oleh 50 orang yang dibagi dalam dua tim. Satu tim berjalan dari Kantor Kepatihan menuju ke Utara hingga Stasiun Tugu dan satu tim lainnya berjalan ke Selatan menyusuri Malioboro hingga Titik Nol Kilometer.

"Kami menyapa para pelaku wisata dan wisatawan serta memberikan bunga mawar yang melambangkan persahabatan," ujarnya. 

Nemi dan Sudirman merupakan wisatawan yang berasal dari Muntilan yang berkunjung ke Yogyakarta karena kerinduannya untuk berjalan-jalan di Malioboro. Mereka menyampaikan bahwa sudah dua tahun tidak bisa berwisata ke Malioboro dikarenakan pandemi dan bersyukur sekarang bisa berwisata menikmati pedestrian Malioboro yang makin elok dan ngangeni. (ant)