sego segawe bukan untuk nostalgia

Gerakan Sego segawe bukan untuk nostalgia mengembalikan Jogja sebagai kota
sepeda, tapi justru kita bersepeda adalah karena kita menghadapi paradigma
ke depan bagaimana mewarisi bumi yang lebih baik. Bersepeda adalah gerakan
untuk mengahdapi paradigama menghadapi global warming, dan bagaimana kita
mencegah, mengurang polusi, demikian disampaikan Walikota Yogyakarta Herry
Zudianto.

Menurut Herry, tujuan KB era sekarang arah kita bukan memaksa ataupun
mewajibkan sebagai gerakan mobilisasi masyarakat, tapi lebih untuk
menyadarakan, meyakinkan, membujuk, dan memotivasi. Dengan begitu kalau
kita telah berhasil menjadikan itu sebagai nilai-nilai sosial dalam
masyarakat, kedepan tugas kita akan semakin ringan karena sudah menjadi
kebutuhan sosial masyarakat.
Mengkampanyekan masyarakat gemar olahraga melalui sego segawe dan 
menyongsong Hari Keluarga Nasional Walikota Yogyakarta Herry Zudianto
meresmikan Paguyuban Sepeda Kantor Keluarga Berencana (PAS-KB), Jumat
(12/06) di halaman Kantor KB Kota Yogyakarta. Acara diawali dari bersepeda
bersama dari rumah pribadi Walikota di Jalan Golo menuju Kantor KB di
Depokan Kotagede, yang diikuti keluarga besar kantor KB, kader KB,
karyawan pemkot Yogyakarta, dan masyarakat.
Arif Noor Hartanto Ketua DPRD Kota Yogyakarta mengatakan, KB tidak hanya
dimaknai sekedar memasang alat kontrasepsi. Paradigma itu sudah
saatnya dirubah, paradigma sekarang KB merupakan perencanaan keluarga
seperti tersurat dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 9, yang artinya : dan hendaklah ada
diantara kamu sekalian, takut kepada Allah manakala meninggalkan generasi
yg lemah. Ayat itu menginstruiksikan kepada kita semua untuk rekayasa
sosial agar generasi mendatang lebih berkualitas dari hari ini, dan itu
bisa kita capai melalui perencanaan yang baik. Saya harap ke depan kita
dapat meningkatkan peran untuk memahamkan kepada masyarakat bahwa kita
butuh perencanaan keluarga yang baik.

Dra CH Lucy Irawati, Kepala Kantor KB mengatakan, Acara sepeda bersama dan
temu kader KB ini merupakan serangkaian kegiatan dalam rangka Hari
Keluarga Nasional yang jatuh setiap 29 Juni. Menurutnya, kegiatan ini
betujuan untuk memasyarakatkan kembali keberadaan dan program KB sebagai
salah satu upaya pencegahan baby booming dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Selain itu kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mendukung dan
mengimplementasikan kebijakan program Sego Segawe agar lebih membumi di
kalangan masyarakat dan aparat Kota Yogyakarta. Lucy juga berharap
kegiatan ini dapat membangkitkan dan menambah semangat kita dalam
melaksanakan program KB di Kota Yogyakarta.

Pada kesempatan itu juga dilakukan gelar UPPKS (Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga Sejahtera) yang bergerak dalam bidang kuliner, dan
kerajinan. UPPKS merupakan usaha ekonomi produktif binaan kantor KB yang
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga peserta KB. Saat ini
tercatat 227 kelompok UPPKS yang mendapat pinjaman modal dari APBD, BKKBN,
dan koperasi AKU sejahtera. (isma&team)