30 IKM Kain Yogya Siap Naik Kelas di Pameran Seloka

Pameran Seni Lokal Kain Kita (Seloka) secara simbolis dibuka dengan membunyikan alat musik angklung oleh Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi dan Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disperinkop UKM) Kota Yogyakarta Tri Karyadi Riyanto di Galeria Mall (11/5). Pembukaan pameran Seloka juga dimeriahkan dengan pertunjukan kombinasi seni tari tradisional dan modern, musik, serta peragaan busana batik karya desainer lokal Yogyakarta.

Pameran Seloka yang diadakan oleh Disperinkop UKM Kota Yogyakarta melibatkan 30 Industri Kecil Menengah (IKM) yang akan memamerkan produk dan karyanya selama enam hari mulai tanggal 11 hingga 16 Mei 2022. Dalam acara pembukaan pameran Seloka, Heroe Poerwadi mengatakan bahwa potensi IKM kerajinan kain di Kota Yogyakarta untuk peningkatan ekonomi sangatlah besar. Apalagi kalau melihat permintaan pasar di bidang fesyen terhadap kain batik yang kian hari makin bertambah.

“Kerajinan kain batik ini makin bervariasi dan selalu mengalami perkembangan yang positif. Kreativitas para IKM sangat perlu diapresiasi. Termasuk dalam membuat produk kain batik yang beragam. Tidak hanya pakaian saja, tapi juga diekspresikan menjadi produk tas, sepatu, topi, dan produk fesyen lainnya,” kata Heroe.

Heroe juga menambahkan bahwa dengan adanya pameran Seloka ini harapannya bukan sekadar jadi media untuk jualan saja. Tapi lebih dari itu dimanfaatkan sebagai media belajar untuk mengembangkan usahanya dan juga membangun kerjasama serta networking supaya usaha yang dijalankan bisa naik kelas.

Kepala Disperinkop UKM Kota Yogyakarta, Tri Karyadi Riyanto dalam laporannya menyatakan bahwa penyelenggaraan pameran Seloka merupakan bagian dari rangkaian program pendampingan IKM Kain di wilayah Yogyakarta mulai dari sebelum, saat, dan setelah pameran. Tujuannya supaya dalam jangka panjang para IKM mampu beradaptasi, bertahan, dan terus berkembang dalam menjalankan usahanya.

“Sebelum pameran Seloka ini sudah dilakukan pendampingan pada 30 IKM kain berkaitan dengan branding, pemasaran, manajemen usaha, dan sekarang memanfaatkan pameran untuk marketingnya. Setelah pameran juga masih ada evaluasi, semacam rapor untuk menilai tiap IKM yang terlibat,” ujar Tri.

Sementara itu pada pembukaan pameran Seloka 2022 Ketua Dekranasda Kota Yogyakarta Tri Kirana Muslidatun atau biasa disapa Anna Haryadi menyampaikan kain yang diproduksi para pelaku IKM makin kreatif. Mulai dari batik shibori, jumputan, lurik, dan ecoprint desainnya makin kaya dan variatif.

“Dari segi desain dan warna sudah sangat beragam, setelah itu yang perlu dikembangkan lagi adalah packaging atau kemasan akhirnya supaya lebih menarik. Kemudian strategi penjualannya tidak hanya dilakukan secara offline, tapi juga masuk ke pemasaran digital atau online,” pesan Anna. (Jul)