Kunjungan Kerja Kota Bandung dan Kabupaten Bangka Barat

Selasa (23/6) Pemerintah Kota Yogyakarta mendapatkan kunjungan dari dua
rombongan DPRD Bandung yang dipimpin oleh Darlis Fajar dan DPRD Bangka
Barat yang dipimpin oleh Wakil Walikota, Ust. Zuhri Muhammad Syazali, LC,
MA. Rombangan tersebut disambut hangat oleh Staf Ahli Kemasyarakatan dan
Sumber Daya Manusia, Drs. Sukirno, MM, di Ruang Utama Bawah Balai Kota
Yogyakarta. Dalam acara kunjungan kerja tersebut dibicarakan beberapa
topik yaitu masalah perizinan, kesehatan, serta perhubungan.
Ungkap Hendra Kurniadi dari rombongan Bangka Barat, Yogyakarta telah mampu
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang kesehatan di
Rumah Sakit Umum Daerahnya (RSUD), sehingga diharapkan Kabupaten Bangka
Barat mendapatkan masukan yang konstruktif guna membangun Rumah Sakit Umum
di Bangka Barat. Yogyakarta memiliki komitmen yang kuat dalam meningkatkan
kesehatan masyarakat dengan mensosialisasikan perilaku budaya hidup sehat,
monitoring dan kontrol terhadap ibu hamil, balita dan lansia, meningkatkan
jaminan kesehatan masyarakat, meningkatkan pelayanan kesehatan di rumah
sakit umum daerah dan lain sebagainya. Seluruh pendapatan dari RSUD kota
Yogyakarta sejak tahun 2000 tidak disetorkan, melainkan masuk ke RSUD itu
sendiri digunakan untuk pembiayaan pelayanan harian untuk kesehatan
masyarakat secara swadaya, hal tersebut telah sesuai dengan Perda
Pelayanan Umum Daerah.
Narasumber dari RSUD kota Yogyakarta mengatakan, bahwa hampir seluruh
masyarakat miskin telah ditanggung oleh KMS, bahkan jumlah masyarakat yang
memiliki kartu KMS di Yogyakarta ini telah melebihi dari kuota yang
dijatahkan oleh pemerintah pusat. Pembiayaan KMS sendiri selain dari
subsidi daerah juga didapatkan dari pemerintah provinsi. Subsidi atau
anggaran untuk KMS ini dikelola oleh RSUD sendiri untuk menangani
pelayanan kesehatan masyarakat miskin. Pelayanan kesehatan bagi masyarakat
miskin tidak sepenuhnya gratis, hanya saja diberikan subsidi untuk
meringankan beban masyarakat, hal ini dilakukan untuk mengembangkan dan
meningkatkan kualitas RSUD agar tidak ketinggalan dengan rumah sakit
lainnya.
Topik selanjutnya yaitu masalah perizinan, diharapakan dapat dilakukan
secara cepat, efisien, mudah dan memiliki kekuatan hukum. Dinas perizinan
saat ini telah mampu melayani 29 jenis perizinan, dan untuk kedepannya
Dinas perizinan memiliki komitmen yang kuat untuk dapat menangani seluruh
perizinan yang total seluruhnya ada 74 jenis. Untuk menegakan kebijakan
perizinan yang dikeluarkan oleh Dinas perizinan berkordinasi dengan dinas
Ketertiban.
Dalam pembahasan yang terakhir dibicarakan yakni masalah perhubungan, Kota
Yogyakarta telah memiliki terminal yang sangat besar ( 5,4 Ha) dan
dilengkapi dengan fasilitas lengkap dan nyaman. Terminal Giwangan yang
saat ini telah mampu membangun perekonomian masyarakat di daerah selatan,
diharapkan mampu mengilhami pembangunan pelabuhan di Bangka Barat yang
direncanakan akan mampu menghubungkan Bangka Barat-Palembang yang lebih
baik dan efisien. (ra)