Tour de Kotabaru Magnet Baru Wisata Yogya

Pembangunan kawasan pedestrian Kotabaru memiliki corak bangunan yang berbeda dengan kawasan lain. Di Kotabaru mencitrakan hunian kolonial yang telah berusaha beradaptasi dengan lingkungan setempat, baik lingkungan budaya maupun lingkungan fisik. Misal dengan langit-langit tinggi, meskipun bangunan kecil, pelubangan yang banyak (jendela, pintu, dan lubang angin), atap genting yang tidak terlalu curam.

Dalam pengaturan tapak pun, rumah-rumah di Kotabaru memiliki kekhasan, yaitu menyisakan bagian depan dan belakang atau seringkali samping, sebagai ruang terbuka. Oleh karena itu, gaya bangunan lama di Kotabaru menunjukkan gaya percampuran antara Eropa dengan gaya setempat atau sering disebut Indis.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi dalam pembukaan Kotabaru Photo Hunt yang bertemakan Tour De Kotabaru yang diselenggarakan Dinas Pariwisata pada Kamis (12/5) di halaman Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta.

“Keunikan arsitektur dan warisan sejarah perjuangan yang ada di Kotabaru merupakan daya tarilk wisata yang bisa menjadi icon baru desrinasi wisata di Yogyakarta,” kata Heroe.

Melalui bidikan fotografer yang ikut dalam lomba ini akan dihasilkan karya seni yang bila dipublikasikan melalui media sosial akan menjadi magnit bagi wisatawan untuk berkunjung ke kotabaru.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko menuturkan bahwa Tour De Kotabari dikemas dalam tiga kegiatan yakni Jalan-jalan Sore Kotabaru, Kotabaru Night Run dan Kotabaru Photo Hunt.

“Kegiatan tersebut merupakan upaya untuk memperkenalkan dan mempromosikan Kotabaru sebagai destinasi wisata olahraga, belanja, kuliner dan sejarah,” papar Wahyu.

Ia juga menjelaskan bahwa Kotabaru Photo Hunt diikuti oleh Komunitas Fotografi & Umum sejumlah 92 orang  dengan mengambil lokasi pemotretan di 9 titik yakni : Kantor Dinas Pariwisata, Pedestrian Jl. Suroto, Masjid Syuhada, Gereja Kotabaru, Monumen Serbuan Kotabaru, Susteran ADM (Amal kasih Darah Mulia), Museum Sandi, Babon Aniem Kotabaru dan SD Kanisius Kotabaru.

5 orang pemenang foto terbaik masing-masing akan mendapatkan hadiah tabungan bank BPD senilai Rp.500 ribu, voucer belanja senilai Rp.200 ribu dan sertikat.

Peserta Kotabaru Photo Hunt Sapto dari Sleman mengungkapkan bahwa dirinya mengikuti lomba ini untuk mengenal lebih dekat potensi budaya yang ada di Kotabaru sekaligus bisa bersilaturahmi dengan sesama fotografer.

Hal senada juga disampaikan oleh Lina dari Yogyakarta yang menceritakan bahwa sebelum mengikuti Kotabaru Photo Hunt ia tidak tahu potensi daya tarik wisata Kotabaru.

“Setelah mengikuti Kotabaru Photo Hunt saya jadi tahu 9 titik potensi wisata Kotabaru yang kaya makna, kaya sejarah, unik bangunannya dan sangat menarik untuk dikunjungi,” tutur Rina.

Kotabaru Photo Hunt dibuka oleh Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi dengan membunyikan sirene didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kadri Renggono, Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta. Dengan diiringi bunyi sirene dua peseda ontel dengan busana pejuang melangkah ke Jalan Suroto dan diikuti  para  peserta menuju 9 titik guna mengambil gambar terbaiknya. (ant/Yos)