Pembangunan Gedung Pusat Desain Industri Nasional Yogya Mulai Digarap
Peletakan batu pertama oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Yogyakarta Kadri Renggono menandai dimulainya pembangunan gedung Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) pada Jumat (20/5) didampingi Kepala Dinas Perindustrian Koperasi Usaha Kecil Dan Menengah (Disperinkop UKM) Kota Yogyakarta Tri Karyadi Riyanto.
Lokasi Gedung PDIN berada di Eks Terminal Terban. Lebih tepatnya di Jalan C. Simanjuntak Nomor 19 Kelurahan Terban, Kemantren Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Gedung PDIN diproyeksikan menjadi lokasi strategis bagi berkembangnya sentra-sentra industri kecil baik di Kota Yogyakarta maupun di kota-kota lain di Indonesia. Kehadiran PDIN bisa menjadi pusat pengembangan desain guna meningkatkan daya saing industri kecil dan menengah nasional, serta membangun sinergi berbagai ekosistem industri kecil dan menengah di seluruh Indonesia.
Disampaikan Tri Karyadi bahwa tren sub sektor desain industri ini sangat positif, dengan populasi penduduk yang didominasi oleh usia produktif, potensi untuk terbentuknya interaksi antara pelaku industri dan pasar pun sangat besar. Ditambah lagi masyarakat dan pasar sekarang memiliki apresiasi terhadap produk produk yang berkualitas baik dari sisi desain, harga maupun kualitas produk itu sendiri.
“Pemerintah kota Yogyakarta dalam hal ini Disperinkop UKM Kota Yogyakarta melalui PDIN akan mengelola dan mendampingi para pelaku kreatif dalam mengembangkan bisnisnya. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan mengelola industri dari hulu ke hilir, bekerjasama dengan berbagai asosiasi untuk meningkatkan penggunaan desain produk lokal Indonesia,” paparnya.
Tri Karyadi juga menambahkan bahwa luas lahan yang digunakan untuk pembangunan PDIN adalah 2.843 meter persegi dengan status tanah hak pakai atas nama Pemerintah Kota Yogyakarta. Dengan rincian lantai dasar untuk halaman parkir dan akses muatan barang. Kemudian lantai satu untuk ruang pameran, ruang seminar, dan plaza. Lantai dua untuk ruang audio visual, ruang diskusi terbuka, perpustakaan, ruang rapat, dan roof garden. Lantai tiga kantor PDIN, kantor sewa, co-working space dan lantai empat untuk kantor mitra dan sirkulasi.
“Biaya fisik bangunannya sebesar 34 Miliyar 500 juta rupiah. Dengan melibatkan pihak perencana PT Yudha Perkasa, manajemen konstruksi PT Intimulya Multikencana, kontraktor PT Tiga Mas Mitra Selaras, dan pengawasan berkala menyatu dengan perencananya. Kemudian pengerjaannya selama tujuh setengah bulan atau 230 hari dengan kontrak dimulai sejak 13 Mei hingga 29 Desember 2022 dan ditargetkan 19 Desember 2022 Gedung PDIN sudah terwujud,” tambahnya.
Dalam sambutannya mewakili Walikota Yogyakarta, Kadri Renggono menyampaikan bahwa Proses peletakan batu pertama yang menjadi penanda dimulainya pembangunan PDIN semoga dapat menjadi awal yang baik. Hal ini juga menjadi sebuah komitmen yang harus terus dijaga dengan mengedepankan kepentingan masyarakat Yogyakarta agar lebih maju, sejahtera, mandiri dan berdaya saing.
“Kami sampaikan terima kasih atas komitmen semua pihak. Kami mohon kerja nyata dan kerja kerasnya untuk maju bersama membangun Kota Yogyakarta dengan segala dinamikanya, memajukan pariwisata dan ekonomi maupun sektor-sektor lainnya yang memiliki prospek untuk terus dikembangkan,” tutupnya. (Jul)