M-Posyandu Maksimalkan Peran Orangtua Pantau Tumbuh Kembang Balita

 

Dalam memantau tumbuh kembang anak berbagai upaya telah dilakukan baik dari pemerintahan maupun perseorangan. Salah satunya yang telah dilakukan oleh Kemantren Gondomanan melalui program M-Posyandu. M-Posyandu merupakan Mobile Posyandu yang dilakukan dengan mendatangi balita di rumah masing-masing warga, kegiatan ini sebagai alternatif pengganti posyandu rutin pada masa New Normal pandemi Covid-19.

Mantri Pamong Praja Kemantren Gondomanan Subarjilan mengatakan, kegiatan M-Posyandu ini khusus untuk memantau tumbuh kembang balita di masa Pandemi Covid-19. Dengan dibantu tokoh masyarakat M-Posyandu sangat membantu para orang tua dan balita sehingga dapat mengurangi kegiatan balita di luar rumah untuk menghindari kerumunan dan memutus penyebaran Covid-19.

"M-Posyandu membantu para orang tua dan balitanya dalam memantau tumbuh kembang anak. Kegiatan ini sangat ditunggu masyarakat terutama saat Covid-19 sedang tinggi dan Kota Yogyakarta sedang membatasi kerumunan, sehingga Kemantren Gondomanan mendatangi rumah-rumah balita," jelasnya.

Tujuan M-Posyandu untuk mengetahui tumbuh kembang anak yang dikhawatirkan tidak terkontrol saat pandemi Covid-19. Tak hanya itu, balita yang sudah diperiksa juga diberikan tambahan makanan untuk meningkatkan gizi balita.

M-Posyandu diharapkan dapat terus memantau tumbuh kembang balita, gizi balita terpenuhi, serta mengurangi resiko balita terpapar Covid-19. ''Saat ini masa pandemi menunjukkan zona hijau, maka nantinya posyandu akan berjalan normal kembali. Dimana balita dan orang tua mendatangi titik tertentu untuk dilakukan pemeriksaan rutin," ujarnya.

Ia berharapan tingkat kehadiran saat M-Posyandu juga diterapkan pada kegiatan Posyandu normal, dimana saat M-Posyandu lebih banyak balita yang didata karena satu persatu didatangi oleh petugas di rumah masing-masing. "Harapannya pelaksanaan posyandu saat sudah normal tingkat kehadiran balita juga lebih banyak perubahan cara seperti semula," kata Subarjilan saat diwawancara.

Sementara itu, salah satu kader M-Posyandu Utami Wulandari RW 12 Kelurahan Prawirodirjan mengatakan, para kader tidak mendapat kesulitan karena adanya kerjasama antara kader dan ibu balita sehingga M-Posyandu berjalan lancar.

Ia juga menjelaskan barang yang dibawa selama melaksanakan M-Posyandu, barang yang wajib dibawah adalah timbangan badan, metlin atau alat ukur, buku KIA dan KKA, serta para kader dan orang tua balita diwajibkan memenuhi protokol kesehatan. Ia berharap anak-anak terbebas dari stunting sehingga terwujud generasi penerus yang cerdas dan bertaqwa.

''Yang jelas saat bertugas orang tua balita inilah berperan sangat penting dalam membantu kader untuk mengukur berat badan, lingkar kepala, lingkar lengan, tinggi badan, kami sebagai kader hanya mencatat agar tidak adanya kontak langsung balita," jelasnya. (Hes)