Generasi Milenial Pelopor Pluralisme dalam Keberagaman


Sebanyak 42 peserta dari generasi muda lintas suku dan etnis yang sedang menimba ilmu di Kota Yogyakarta mengikuti FGD Pluralisme bertema tentang Serasi Dalam Keberagaman Harmoni yang diadakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Yogyakarta, Rabu (2/6)  bertempat di Royal Darmo Hotel Yogyakarta. FGD terbagi menjadi 13 kelompok untuk membahas tentang upaya pemerintah dalam mencegah terjadinya kesalahpahaman masyarakat antar suku dan etnis agar hidup rukun, aman, damai dan tidak mudah terprovokasi.

Analis Kebijakan Ahli Muda Substansi Ideologi Ketahanan Ekonomi dan Sosial Budaya dan Agama Bakesbangpol Kota Yogyakarta, Laksi Prahani mengatakan, sebagai anak bangsa atau generasi milenial yang terdiri dari berbagai suku dan etnis senantiasa diharapkan selalu menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa sebagai perwujudan Bhineka Tunggal Ika.

"Generasi milenial ini sebagai tonggak awal terbangunnya komunikasi dalam menggali berbagai permasalahan yang dihadapi oleh generasi muda untuk terus terlibat. Agar dapat memperkaya pengalaman dan wawasan dengan tetap mempertahankan tradisi dan budaya daerah sebagai kekayaan cipta karsa," jelasnya.

Kegiatan ini juga sebagai bentuk pengenalan suku etnis satu dan lainnya, sehingga kegiatan ini dapat saling mengenal suku mulai dari suku Maluku, Padang, Madura, Sulawesi, Jawa dan beberapa suku lainnya.

"Alangkah indah apabila bangsa ini dapat saling mengerti, menghormati dan menghargai perbedaan antar sesamanya. Perbedaan adalah anugerah, maka saling bertukar pikiran dan beediskusi menjadi hal yang dibutuhkan tuntuk menggali, memahami dan mempelajari betapa pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa.

Sementara itu, Ketua Forum Pluralisme Kota Yogyakarta, Wahyu Susanto mengatakan, kelompok mahasiswa ini dapat belajar di Kota Yogyakarta dengan nyaman dan menambah  banyak teman, walau pun adanya perbedaan suku etnis, diharapkan tetap membangun kebersamaan satu dan lainnya.

"Saat ini suasan peserta terjalin dengan baik, kegiatan ini dimaksud untuk menjadikan Kota Yogyakarta terus menjadi Kota Pendidikan, Kota Pariwisata dan Kota Budaya," ujarnya.

Tambahnya, kegiatan ini seharusnya diikuti oleh 103 asrama mahasiswa suku etnis yang ada di Kota Yogyakarta, namun belum semuanya mengikuti. Ke depannya Bakesbangpol Kota Yogyakarta akan mengadakan kegiatan ini  secara rutin dan diikuti lebih banyak lagi kehadiran peserta. (Hes)