48 Pelajar Daur Ulang Kardus dan Koran Jadi Kerajinan

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta melalui Perpustakaan Kota (Puskot) Yogyakarta mengadakan kegiatan Sabtu Seru di Perpustakaan Kota (SASKIA) pada Sabtu (4/6) di Perpustakaan Kotabaru dan Perpustakaan Pevita.

Kegiatan SASKIA pada dasarnya merupakan program ekstensi atau peningkatan layanan perpustakaan di hari Sabtu agar masyarakat khususnya pelajar tingkat dasar-menengah (SD-SLTP), bersama keluarga di sela hari libur mereka mengunjungi perpustakaan. SASKIA juga dibuat sebagai daya tarik untuk menarik minat berkunjung ke perpustakaan, sebagai sarana promosi perpustakaan kepada pemustaka, dan sebagai sarana pendekatan pemerintah sebagai pelayan dengan masyarakat sebagai objek yang dilayani.

Perpustakaan yang juga memiliki peran dalam meningkatkan literasi masyarakat memanfaatkan momen tersebut untuk menggelar kegiatan Saskia secara rutin dengan menghadirkan tema-tema yang menarik bagi para pelajar tingkat dasar-menengah. Dari situlah Saskia lahir dengan tujuan untuk mengembangkan minat baca di kalangan pelajar usia SD dan SLTP saat waktu luang atau libur sekolah dengan aktivitas literasi berbasis perpustakaan.

Pada kegiatan SASKIA kali ini mengusung tema besar recycle atau daur ulang. Dengan judul kegiatan “Membuat Bunga dari Kertas Koran” yang dilaksanakan di Perpustakaan Pevita, dipandu oleh pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta Ria Dyan Rahayu. Kemudian “Membuat Wayang Modern dari Kardus” yang dilaksanakan di Perpustakaan Kotabaru, dipandu oleh pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta Putra Yudha Nararia. Peserta kegiatan sejumlah 48 pelajar tingkat dasar-menengah (SD-SLTP) di Kota Yogyakarta dan sekitarnya.

Disampaikan oleh Pustakawan Ahli Muda Sri Anik Lestari pada Senin (6/6) latar belakang adanya kegiatan SASKIA adalah bermula sejak ada kebijakan lima hari sekolah di Kota Yogyakarta, menjadi peluang Perpustakaan Kota Yogyakarta untuk mengajak anak berlibur ke perpustakaan.

“Pada awalnya kegiatan ini diisi dengan kegiatan mendongeng, bermain, dan pemberian merchandise ke pemustaka anak di hari Sabtu. Kemudian di tahun 2022 ini kami kembangkan dengan kegiatan yang lebih bervariatif dan menarik bagi anak, yaitu ditambah dengan kegiatan praktik secara langsung,” jelas Sri Anik.

Ke depan kegiatan SASKIA akan terus dilaksanakan untuk masyarakat Kota Yogyakarta, khususnya pemustaka cilik dari kalangan pelajar tingkat dasar-menengah (SD-SLTP).

“Harapan ke depan kegiatan SASKIA terus terlaksana lebih baik lagi dan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Kota Yogyakarta. Kemudian bisa memberikan dampak terhadap pembiasaan diri anak senang membaca melalui kegiatan yang rekreatif dan lebih sering ke perpustakaan untuk mengisi waktu luangnya,” tutup Sri Anik. (Jul)