Dorong Pembentukan Klomtan Baru Perkuat Ketahanan Pangan

Masyarakat memiliki peran besar dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan di Kota Yogyakarta. Dengan harapan setiap keluarga dapat menghasilkan bahan pangan yang sehat secara mandiri untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk itu, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta mengadakan bimbingan teknis (bimtek) budidaya sayuran di setiap kemantren yang bertujuan untuk menumbuhkan kelompok tani di Kota Yogyakarta yang nantinya berperan dalam peningkatan ketahanan pangan yang sehat di wilayah Kota Yogyakarta.

Tahun 2022, DPP Kota Yogyakarga  memiliki target terbentuknya kelompok tani baru sejumlah 14 kelompok. Untuk kelompok tani di Kota Yogyakarta yang sudah terdaftar pada Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (simluhtan) sebanyak 266 kelompok.

Selanjutnya, akan dilakukan pembentukan kelembagaan untuk kelompok tani yang sudah terdaftar. Dengan adanya nomor register, bertujuan untuk mempermudah komunikasi, penyaluran bantuan, dan fasilitasi pemerintah, termasuk pembinaan terhadap kelompok tani.

Sub Koordinator Bimbingan Usaha Pertanian Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Mbari Ambarwati SP menjelaskan kegiatan bimtek budidaya sayuran ini diberikan kepada kelompok tani sayur baru yang belum pernah mendapat bimtek di setiap kemantren.

“Dengan adanya bimtek ini diharapkan kelompok tani sayur yang masih baru bisa lebih aktif dan semakin berkembang,” ujar Ambar di Jetis Pasiraman Cokrodiningratan Rabu, (8/6).

Ambar berharap dengan bimtek ini bisa mengotimalkan pemanfaatan lahan sempit bisa  semakin kreatif. Sehingga materi yang diperoleh hari ini bisa dapat terus berkelanjutan dan bisa memenuhi kebutuhan sayur pada rumah tangga secara mandiri.

Peserta bimtek juga memperoleh bahan percontohan yang harus dimanfaatkan seoptimal mungkin berupa benih, bibit, polybag, pot, pupuk dan media tanam.

Kegiatan ini bekerja sama dengan Penyuluh Pertanian (PPL) dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY. Materi yang disampaikan pada bimtek diantara lain teknis budidaya sayuran oleh PPL, Good Handling Proceses (GHP) penanganan pasca panen Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) DIY dan pengendalian hama dan penyakit tanaman, Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) DIY.

Pada pemaparan materi teknis budidaya sayuran yang disampaikan oleh Heri Purnomo. Sayuran yang sehat merupakan sayuran organik dikarenakan bebas dari pupuk kimia dan pestisida. Salah satu upaya menekan penggunaan pupuk kimia dan pestisida, dapat beralih menggunakan pupuk kompos yang dihasilkan sendiri.

“Salah satu cara membuat pupuk kompos menggunakan teknik ember tumpuk, dengan menyatukan dua buah ember yang disusun bertingkat. Hal ini bisa membantu Pemerintah Kota Yogyakarta dalam pemanfaatan sampah organik yang dihasilkan rumah tangga untuk mengurangi beban sampah di Kota Yogyakarta,” ujar Heri. (chi)