Pulihkan Ekonomi Lewat Market Day Produk Pertanian   

Kegiatan market day atau hari pasar pertanian diadakan di Ruang Terbuka Hijau Publik (RTH) di Tinalan Kelurahan Prenggan, Kotagede, Yogyakarta. Market day itu menjual produk pertanian dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) penerima manfaat program proyek Active Citizens Building Solidarity and Resilience in Response to Covid-19 (Action) yang didanai Uni Eropa. Market day itu bagian dari rangkaian kegiatan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Yogyakarta Kadri Renggono mengapresiasi kegiatan itu dan mengucapkan terima kasih kepada Uni Eropa, Hivos Indonesia, dan seluruh pihak terkait yang mendampingi pertanian kota. Terutama membantu pemerintah dalam menangani dampak pandemi dan memilih Kota Yogyakarta sebagai salah satu lokasi penerapan program Action.

“Melalui kegiatan ini, produk-produk yang dihasilkan oleh para petani kota dikenalkan ke pasar baru. Acara ini sekaligus menjadi ajang presentasi hasil kebun percontohan yang telah dibangun komunitas kepada publik,” kata Kadri saat membuka kegiatan Market Day, di RTH Tinalan, Prenggan, Senin (13/6/2022).

Kadri menyatakan acara itu juga mendukung potensi bidang pertanian perkotaan di Kota Yogyakarta. Dia menjelaskan, pengembangan sektor pertanian di Kota Yogyakarta selama ini mengangkat sistem pertanian perkotaan atau urban farming. Bentuk kegiatan pertanian berupa program kampung sayur dan lorong sayur di jalan-jalan permukiman masyarakat serta pembibitan lele cendol. Selain itu optimalisasi halaman rumah masyarakat dengan tanaman-tanaman pangan yang produktif.

“Meskipun memiliki luas wilayah pertanian di Kota Yogyakarta sempit, tapi sektor pertanian selama ini turut andil dalam memberikan penghidupan dan kesejahteraan masyarakat. Terutama berperan dalam upaya peningkatan ketahanan pangan di Kota Yogyakarta,” terangnya.

Pihaknya berharap dari pendampingan itu, mampu menumbuhkan sektor industri pangan dan pertanian secara umum serta memperkuat ketahanan pangan lokal masyarakat. Termasuk meningkatkan semangat petani kota dalam mengelola produk pertanian, pemberdayaan masyarakat, serta kesejahteraan ekonomi.

Sementara itu Manajer Proyek Action, Yesua Pelokilla mengatakan kegiatan market day ini adalah bagian dari rangkaian kegiatan pemulihan ekonomi masyarakat melalui proyek Action. Sebelumnya Action mendukung kegiatan pelatihan pertanian perkotaan dan bantuan benih, bibit, peralatan, pelatihan ibu rumah tangga untuk menanam di halaman rumah. Di samping itu mendukung kebun percontohan yang dibangun masyarakat.

“Paling tidak untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masing-masing. Hari pasar pertanian ini adalah hasil panen dari kebun percontohan dan dari pekarangan rumah warga,” papar Yesua.

Dia menyatakan program Action yang berjalan selama dua tahun, menekankan aspek ekonomi kesehatan dan sosial untuk pemulihan akibat pandemi Covid-19. Program Action di Kota Yogyakarta menyasar wilayah di Kemantren Kotagede, Jetis dan Wirobrajan. Yogyakarta dipilih karena banyak usaha masyarakat dan rumah tangga terdampak besar akibat  pandemi

Sedangkan perwakilan kelompok tani di Kampung Tinalan Kelurahan Prenggan, Sudarmi menuturkan kelompoknya mendapatkan pendampingan dan pelatihan terkait pertanian perkotaan melalui proyek Action. Dukungan lainnya berupa benih, bibit, paket hidroponik, polybag dan puput. Selain itu ada bantuan dari Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta berupa benih dan bibit di antaranya terong, sawi, cabai, kangkung, apotek hidup dan lele. “Dari mulai persemaian, penanaman, pemeliharaan tanaman dan pemupukan. Kami juga mendapat pelatihan marketing hasil panen,” ucap Darmi.(Tri)