Pemkot Fasilitasi Sanggar Budaya Kampung Bangunrejo   

Pemerintah Kota Yogyakarta memfasilitasi bangunan sanggar budaya di Kampung Bangunrejo Kelurahan Kricak. Keberadaan sanggar budaya bernama mBangun Rasa itu untuk mendukung kegiatan seni budaya di masyarakat Kampung Bangunrejo. Masyarakat diharapkan terus melestarikan dan mengembangkan potensi seni budaya yang selama ini ada di Kampung Bangunrejo.

“Kami dari Pemkot Yogyakarta ikut berperan aktif bersama-sama membangun  Sanggar Budaya mBangun Rasa dengan dana dari pemkot. Dengan fasilitas ini saya sangat berharap potensi yang selama ini ada di Bangunrejo harus terus dikembangkan, dipupuk dan dilestarikan,” kata Penjabat Walikota Yogyakarta, Sumadi saat peresmian sanggar budaya dan merti Kampung Bangunrejo di Lapangan Segoro Amarto, Minggu (19/6/2022).

Pihaknya mengapresiasi masyarakat Kampung Bangunrejo yang sudah melakukan kegiatan seni budaya seperti merti kampung. Sumadi merasa bangga dengan potensi budaya di Kampung Bangunrejo yang ditampilkan dari setiap RT dalam merti kampung. Kegiatan budaya itu menjadi bukti Kota Yogyakarta masih menjaga adat, tradisi dan budaya.

“Potensi Bangunrejo luar biasa setiap RT menampilkan seni budaya. Ini membuktikan di Kota Yogyakarta adat, tradisi dan budaya sudah terjaga. Makanya saya pesan kepada masyarakat mari kita uri-uri (lestarikan). Kita jaga apa yang selama ini kita punya untuk kita teruskan kepada anak-anak,” terangnya.

Sumadi menyebut hasil penelitian Pusat Studi Kependudukan UGM sebagian pelajar mahasiswa dan penduduk luar memilih tetap tinggal di Yogyakarta salah satu alasannya karena Yogyakarta masih kental dengan adat, tradisi dan budaya. Di samping itu sebagian wisatawan juga mencari wisata budaya.

Oleh sebab itu pihaknya berpesan kepada masyarakat untuk terus melestarikan dan mengembangkan seni budaya. Termasuk menggunakan teknologi dan media sosial untuk mempromosikan seni budaya.

Sementara tu Ketua RW 13 Kampung Bangunrejo, Haryanto menyebut pembangunan sanggar budaya itu menggunakan dana strategis dari Pemkot Yogyakarta sekitar Rp 200 juta setiap kelurahan. Bangunan sanggar budaya berupa pendopo yang berada di area Lapangan Segoro Amarto. Keberadaan sanggar budaya tersebut juga mendukung Kricak sebagai kelurahan budaya.

“Kami buat untuk sanggar budaya dan MCK untuk kegiatan kesenian kebudayaan masyarakat,” ujar Haryanto.

Dia menuturkan kegiatan Merti Kampung Bangunrejo kembali diadakan setelah 2 tahun pandemi tidak digelar. Kegiatan Merti Kampung menampilkan potensi seni budaya di Kampung Bangunrejo seperti tari jaranan, warokan, karawitan, sendratari dan beberapa gunungan berisi makanan. Semua RT di Kampung Bangunrejo dari anak-anak sampai orangtua harus menampilkan seni budaya.

“Merti kampung ini adalah wujud rasa syukur kita kepada Tuhan karena masih diberikan kesehatan di masa pandemi. Pemerintah telah melonggarkan sehingga kami mengadakan merti kampung,” ucapnya.