Enam Belas SD dan Lima SMP Raih Predikat Sekolah Adiwiyata

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta memberikan penghargaan kepada sekolah-sekolah peraih predikat Sekolah Adiwiyata kategori Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) tingkat Kota Yogyakarta pada Selasa (21/6).

Pemberian penghargaan disampaikan di Kantor DLH Kota Yogyakarta. Dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya, Kepala DLH Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto dan para kepala sekolah peserta Sekolah Adiwiyata Kota Yogyakarta 2022.

Terdapat enam belas SD yang mendapatkan penghargaan yaitu SDN Widoro, SDN Vidya Qasana, SDN Badran, SDN Klitren, SD Muhammadiyah Bausasran, SD Taman Mudah IP, SDN Pingit, SDN Balirejo, SDN Bener, SDN Bumijo, SD Masjid Syuhada, SDN Cokrokusuman, SDN Mendungan 1, SD BOPKRI Gondolayu, SD INTIS School, dan SDN Ngabean. Kemudian untuk kategori SMP ada lima yaitu SMPN 15 Yogyakarta, SMPN 3 Yogyakarta, SMP BOPKRI, SMPN 7 Yogyakarta, dan SMPN Joannes Bosco.

Kegiatan Penghargaan Sekolah Adiwiyata atau yang juga sering dikenal sebagai Green School merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati tiap tanggal 5 Juni. Di tahun 2022, DLH Kota Yogyakarta memperingatinya dengan melakukan rangkaian acara sejak bulan Mei yaitu monitoring 50 bank sampah yang ada di wilayah Kota Yogyakarta dan diakhiri dengan Pemberian Penghargaan Sekolah Adiwiyata setelah sebelumnya telah dilakukan penilaian bagi tiap sekolah yang mengikuti lomba.

Peringatan Hari Lingkungan Hidup di Kota Yogyakarta juga menjadi salah satu bentuk upaya nyata Pemerintah Kota Yogyakarta dalam mengapresiasi segala bentuk upaya pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh masyarakat. Sementara itu pemberian Penghargaan Sekolah Adiwiyata adalah wujud apresiasi kepada sekolah-sekolah yang telah berhasil menjalankan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah.

Sekda Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada sekolah-sekolah yang telah berpartisipasi dan menjadi bagian penting dalam mewujudkan kelestarian lingkungan di wilayah Kota Yogyakarta dengan baik.

“Terima kasih dan kami ucapkan selamat kepada sekolah yang telah mendapatkan penghargaan. Harapannya setelah ini proses merawat apa yang sudah dimulai ini benar-benar dipersiapkan untuk jangka panjang, karena memulai dan mendapatkan itu adalah kegiatan jangka pendek. Tapi bagaimana merawatnya itulah yang benar-benar harus dilakukan secara berkelanjutan,” tambahnya.

Sementara itu Kepala DLH Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto mengatakan bahwa Sekolah Adiwiyata di dalam aktivitasnya terdapat proses pembudayaan dan internalisasi wawasan lingkungan. Di mana baik dalam kegiatan belajar mengajar maupun aktivitas di luar kelas memuat kebiasaan-kebiasaan berwawasan lingkungan. Dari kebiasaan itulah kemudian menjadi budaya.

“Sebelum budaya itu terbentuk tentu ada kesepakatan yang dilakukan pihak sekolah terkait bagaimana proses pembudayaan berwawasan lingkungan itu bisa berlanjut ke generasi berikutnya. Mulai dari pola kaderisasi, membentuk agen atau duta lingkungan di sekolah, serta penerapan kurikulum sekolah berwawasan lingkungan,” jelasnya.

Dalam penerapan kurikulum di sekolah, menurut Sugeng Darmanto dapat diintegrasikan dengan wawasan lingkungan dalam kegiatan outing atau belajar di luar kelas. Menurutnya isu yang paling dekat adalah tentang lingkungan, karena aktual dan berada di depan kita, jadi bisa dilakukan kapan saja.

“Sekolah berwawasan lingkungan artinya punya pengelolaan sampah sendiri. Kemudian dalam kegiatan hariannya setiap siswa mampu memisahkan tiap jenis sampah kemudian paham tentang penghematan energi, seperti mematikan keran air dan lampu ketika keluar dari kamar mandi. Belajar menanam sampai menciptakan energi terbarukan untuk tingkat Sekolah Menengah Atas,” tutupnya. (Jul)