PATEN Kota Yogya Siap Diterapkan di Kabupaten Asahan

 

Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses sistem kerja Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) Pemerintah Kabupaten Asahan Provinsi Sumatra Utara  melakukan kunjungan kerja di Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta dimana menurut mereka Kota Yogyakarta patut menjadi contoh. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis (23/6) di Ruang Yudhistira Balaikota Kota Yogyakarta dipimpin oleh Bupati Asahan Surya dan diterima oleh Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya.

Bupati Kabupaten Asahan Surya mengatakan, pelaksanaan PATEN ini berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010 tentang pedoman pelayanan administrasi terpadu kecamatan merupakan salah satu bentuk inovasi sebagai media yang akuntabel dan transparan.

Ia mengungkapkan kegiatan ini diharapkan dapat mengoptimalkan dan memberikan pelayanan dengan mempelajari inovasi yang ada di kemantren di Kota Yogyakarta.

"Kunjungan ini untuk melaksanakan studi tiru pengelolaan pemerintahan di kecamatan. Semoga apa yang bisa dilakukan disini juga bisa kami laksanakan di Kabupaten Asahan. Terlebih tentang tata kelola pemerintahan di kecamatan sebagai pelayanan terpadu. Terimakasih sambutan yang di berikan Pemkot Yogya kepada kami, semoga silaturahmi ini tetap dibangun," jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya mengatakan, belakangan ini dalam 10 tahun terakhir aspek kerakyatan sebagai salah satu tumbuh kembang pembangunan kewilayahan, dan beberapa aspek dilimpahkan ke kecamatan. Dengan demikian harapannya nantinya agar aspek tersebut mampu meningkatkan perekonomian dan memiliki korelasi positif.

"Bagian yang ingin diciptakan yaitu rekonstruksi sosial masyarakat dengan membangun ruang hijau yang perlahan sudah dilakukan dengan membangun di ruang pemukiman masyarakat. Pengembangan pembangunan tersebut sebagai salah satu urusan penting untuk membangun ketahanan sosial di masyarakat," ujarnya.

Diharapakan dalam membangun pelayanan ini harus sesuai dengan paradigma yang ada. Sehingga semua menghormati kepentingan masyarakat yang menjadi tolak ukur keberhasilan. Salah satunya dalam pelayanan di kemantren  yang sudah didorong selama lima tahun terakhir. (Hes)