Optimalkan Bank Sampah dan TPS3R Kurangi Beban Sampah di Kota Yogya

Permasalahan sampah di Kota Yogya dari tahun ke tahun seperti tidak ada habisnya. Pemkot Yogya tidak bisa menggantungkan sepenuhnya pembuangan sampah ke TPST Piyungan. Untuk mengatasi persoalan sampah di Kota Yogya maka perlu mengoptimalkan keberadaan bank sampah di tingkat Rukun Warga (RW) dan Tempat Pengelolaan Sampah Reuse Reduce dan Recycle (TPS3R) di tingkat kalurahan.

Penjabat (Pj) Walikota Yogyakarta Sumadi menjelaskan potensi timbunan sampah di Kota Yogyakarta dari tahun ke tahun juga selalu meningkat. Pada tahun 2021, beban sampah yang ditampung di TPST Piyungan mencapai 600 hingga 650 ton per hari, kemudian pada tahun 2022 meningkat menjadi 700 ton per hari. TPST Piyungan juga diperkirakan tidak bisa lagi menjadi tempat penampung sampah untuk jangka waktu panjang.

“Semakin meningkatnya jumlah sampah yang dibuang, maka perlu diupayakan jalan keluar. Harapannya dengan kegiatan rapat koordinasi ini, para staf ahli dapat meningkatkan energi untuk terus bersinergi dengan stakeholder, perangkat daerah hingga ke tingkat RT dalam upaya mengoptimalkan pengelolaan sampah,” ujar Sumadi dalam Rapat Koordinasi Forum Silaturahmi Staf Ahli ( Forsakada) DIY terkait Pengelolaan Sampah, Jumat (24/6) di Hotel Gaia Cosmo.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUPESDM) DIY Anna Rina Herbranti dalam pemaparannya menjelaskan penanganan yang dilakukan di TPST Piyungan telah dilakukan sejak tahun 2017 berupa kajian – kajian atau perencanaan, sedangkan pekerjaan fisik dimulai sejak tahun 2019 berupa optimalisasi dan perbaikan infrastruktur yang ada.

Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) DIY dan Dinas PUPESDM DIY memberikan dukungan kepada Pemda DIY dengan penataan sel eksisting sehingga dapat meningkatkan kapasitas dan umur TPST Piyungan dengan melakukan pengembangan TPST Piyungan dengan teknologi baru tidak bau dan aman dari sisi lingkungan sesuai peraturan lingkungan hidup.

“Dengan pertimbangan jumlah sampah yang masuk melebihi prediksi yaitu sebesar 700-800 ton per hari maka dibutuhkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Transisi. TPA Transisi ini akan digunakan setelah TPST Piyungan ditutup hingga pembangunan pengolahan sampah dengan teknologi di TPST Piyungan selesai,” jelas Anna.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY Kuncoro Cahyo Aji menjelaskan salah satu upaya Pemerintah Kota Yogyakarta mengurangi beban sampah yang dibuang di TPST Piyungan adalah memaksimalkan kinerja Bank Sampah RW dengan meningkatkan aktivitas jual beli, mengupayakan pengolahan dan pemanfaatan sampah organik rumah tangga, pemberian insentif bagi kelompok pengelola sampah organik, dan memberi penghargaan bagi kelompok yang mampu mengelola sampahnya.

Selain itu, dengan mengoptimalisasi pengembangan sarana dan prasarana sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R) dikarenakan keberadaannya masih belum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap target penanganan sampah.

“Harapannya bank sampah dan TPS3R dapat bekerja sama dalam mengoptimalkan pengolahan sampah. Serta dilakukan pendekatan masyarakat untuk mengubah cara pandang agar mau mengolah sampah secara mandiri, sehingga sampah akan selesai di dekat sumber sampah,” tambahnya. (Chi) .