Kunjungan Walikota dan FKUB Biltar, Komitmen Jaga Harmonisasi Umat Beragama

Yogya - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menerima kunjungan kerja Walikota Blitar dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Blitar pada Jumat (1/7). Kunjungan tersebut dalam rangka studi terap terhadap langkah strategis Pemot Yogyakarta dalam menjaga kerukunan dan harmonisasi antar umat beragama.

Kunjungan dipimpin langsung oleh Walikota Blitar Santoso dan diterima oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya. Santoso mengucapkan terima kasih karena kunjungan Pemerintah Kota Blitar diterima dan disambut dengan baik di Pemkot Yogyakarta.

“Kami berharap dari pertemuan ini kita bisa berdiskusi. Terutama berkaitan dengan langkah strategis untuk menjaga kerukunan dan hubungan yang harmonis antar umat beragama. Sebab kita tahu, hampir di setiap daerah Indonesia keragaman umat beragama itu ada, maka stabilitas dalam kehidupan masyarakat beragama itu harus dijaga,” ujar Santoso saat kunjungan ke Pemkot Yogyakarta yang diterima di Ruang Yudhistira Balai Kota Yogyakarta.

Santoso juga berharap dengan kegiatan kunjungan ini Pemkot Blitar bisa belajar lebih banyak lagi dari Pemkot Yogyakarta. Terutama dalam meningkatkan peran dan pemberdayaan FKUB yang ada di Kota Blitar.

“Kunjungan ini juga merupakan upaya kami dalam mengkaji strategi menjaga kerukunan umat beragama, belajar dari beberapa daerah sebagai referensi supya dalam pembangunan umat di Kota Blitar dapat berjalan dengan baik dan suasana kondusif. Kami memandang bahwa di Kota Yogyakarta ini situasi dan kondisi aman, maka tidak salah jika kami beserta rombongan dalam rangka ingin belajar dan diskusi ke Kota Yogya,” tambahnya.

Kemudian Sekda Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya dalam sambutannya berterimakasih atas kunjungan Walikota Blitar dan FKUB Kota Blitar ke Pemkot Yogya. Aman mengatakan kunjungan tersebut juga menjadi ajang silaturahmi dan media untuk saling belajar bagaimana meningkatkan program-progam pemerintah untuk kepentingan masyarakat.

“FKUB di Kota Yogya itu kami posisikan menjadi rumah bersama, menjadi rumah lintas umat beragama dan menerapkan keterusterangan.  FKUB juga sebagai jembatan untuk menjadi penghubung masyarakat yang heterogen. Sebab kita tahu Kota Yogyakarta itu bisa dibilang miniatur Indonesia dengan segenap keragaman masyarakatnya dari berbagai agama, suku, dan budaya,” tambahnya. (Jul)