Tugu Wajan Sapta Belanga Ikon Sentra Aluminium Sorosutan

Kelurahan Sorosutan, Kemantren Umbulharjo Kota Yogyakarta memiliki ikon baru yaitu Tugu Wajan Sapta Belanga. Tugu itu menjadi penanda Sorosutan sebagai sentra industri rumah tangga berbahan baku aluminium. Keberadaan Tugu Wajan Sapta Belanga, sentra industri aluminium dan potensi seni budaya di Sorosutan diharapkan bisa menjadi destinasi wisata.

Tugu Wajan Sapta Belanga dibangun di tepi Jalan Tritunggal Sorosutan, tepatnya di utara Rumah Sakit Jogja. Tugu tersebut terbuat dari susunan 7 wajan dengan berbagai ukuran. Keberadaan Tugu Wajan Sapta Belanga itu diresmikan bersamaan dengan gelar potensi budaya yang diadakan masyarakat di Kelurahan Sorosutan pada Kamis (7/7/2022) sore.

“Sebagai rasa syukur dan bangga kepada masyarakat Sorosutan kami mewujudkan dengan pembangunan Tugu Wajan Sapta Belanga,” kata Ketua Panitia Gelar Potensi Budaya Sorosutan dan peresmian Tugu Wajan Sapta Belanga, Sudiyono.

Menurutnya sejak tahun 1963 Kelurahan Sorosutan merupakan sentra industri rumah tangga dengan bahan baku aluminium dan masih eksis sampai sekarang. Ada sekitar 57 pelaku usaha industri aluminium di Sorosutan yang tergabung dalam koperasi Umbuljaya. Para pelaku industri aluminium itu kebanyakan memproduksi alat rumah tangga seperti wajan dan cetakan kue serta berbagai aksesoris.

“Tugu Wajan dengan tujuh wajan ini berkaitan dengan wilayah di Sorosutan dibagi menjadi tujuh rukun kampung. Satu kampung mayoritas memproduksi logam aluminium Tugu terbuat dari wajan aluminium yang kami cetak dengan cetakan tradisional. Kami gabungkan dan las. Pembangunan dengan dana strategis kelurahan,” jelasnya.

Wujud syukur masyarakat Sorosutan itu juga dilakukan dengan mengadakan gelar potensi budaya. Kesenian yang ditampilkan antara lain kirab bregodo, gunungan, tarian, seni barongan, edan-edanan, karawitan, musik angklung, dan hadroh. Masyarakat pun antuasia menyaksikan gelar potensi budaya itu.

“Gelar potensi budaya kami padukan atraksi budaya tradisi, religi dan kreasi di Sorosutan. Adanya tugu ini juga harapannya bisa menjadi destinasi wisata baru,” imbuh Sudiyono.

Hal yang menarik gunungan terbuat dari susunan berbagai alat dapur berbahan aluminium seperti wajan dan cetakan kuet produksi masyarakat Sorosutan. Di akhir acara gunungan itu diperebutkan masyarakat beserta pembagian 170 nasi bakar produksi usaha mikro kecil menengah di Sorosutan.

“Rasa syukur masyarakat Sorosutan diwujudkan dengan membagikan alat rumah tangga seperti wajan dan nasi bakar produksi UMKM wilayah kami ciri khas angkringan di Sorosutan,” paparnya.

Sementara itu Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Yogyakarta, Yunianto Dwisutono mengapresiasi kegiatan gelar potensi budaya Sorosutan dan keberadaan Tugu Wajan Sapta Belanga. Pihaknya mengatakan kegiatan itu bisa menjadi ajang promosi potensi wilayah dan daya tarik wisatawan. Termasuk keberadaan Tugu Wajan Sapta Belanga.

“Mari tingkatkan kualitas dan kuantitas seni budaya yang menarik. Salah satunya dengan menonjolkan ciri khas dan potensi unggulan masing-masing kelurahan. Contohnya keberadaan Tugu Wajan Sapta Belanga ini bisa menjadi potensi wisata,” ucap Yunianto.(Tri)