Pemkot Pastikan Keamanan Daging Hewan Kurban   

Pemerintah Kota Yogyakarta memastikan keamanan hewan kurban yang disembelih selama Idul Adha tahun 2022. Terutama dari potensi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta penyakit lainnya. Upaya yang dilakukan mulai dari menerjunkan Tim Dinas Pertanian Pangan Kota Yogyakarta untuk memeriksa organ dan daging hewan kurban sampai mengoptimalkan penyembelihan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Giwangan.  

Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Yogyakarta, Aman Yuriadijaya terkait temuan PMK dan penyakit lainnya selama Idul Adha di Kota Yogyakarta relatif  terkendali. Pengawasan akan terus dilakukan karena penyembelihan hewan kurban juga masih berproses. Baik di RPH Giwangan maupun penyembelihan di wilayah masyarakat.

“Relatif terkendali baik RPH Giwangan maupun pemotongan hewan kurban di wilayah masyarakat. Mudah-mudahan di Kota Yogyakarta bisa dikendalikan dengan baik artinya tidak ada temuan PMK,” kata Aman usai meninjau penyembelihan hewan kurban di RPH Giwangan, Minggu (10/7/2022).

Aman menegaskan pemotongan hewan kurban di RPH Giwangan memiliki standar pemotongan dan pemeriksaan yang lebih terjamin. Dengan demikian deteksi terhadap aspek kesehatan dan kelayakan hewan kurban dapat diperoleh dengan baik. Untuk itu RPH Giwangan dioptimalkan guna melayani penyembelihan hewan kurban di masyarakat.

“Optimalisasi pemanfaatan RPH sudah relatif baik. Untuk masyarakat yang memotong di masing-masing tempat wilayah, sebagian sudah diarahkan ke RPH Giwangan,” paparnya.

RPH Giwangan pada Sabtu (9/7/2022) melayani penyembelihan 20 ekor sapi serta Minggu (10/7/2022) menyembelih sapi 78 ekor dan kambing 29 ekor. Sedangkan pada Senin (11/7/2022) akan melayani penyembelihan sapi 24 ekor dan kambing 5 ekor. Untuk Selasa (12/7/2022) RPH Giwangan menyembelih sapi 8 ekor.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Suyana menyebut pada Sabtu (9/7/2022) telah memantau 227 tempat penyembelihan hewan kurban di masyarakat wilayah Kota Yogyakarta. Ada sekitar 1.300 ekor sapi yang telah diperiksa setelah disembelih. Beberapa hewan kurban yang disembelih ada temuan tanda-tanda PMK, cacing hati dan pneumonia.

“Beberapa ditemukan ada yang PMK, tapi sudah sembuh. Artinya terlihat ada tanda-tanda PMK yang sudah sembuh. Ada juga tanda-tanda yang baru akan PMK, misalnya di jantungnya terlihat ada garis-garisnya dan lain sebagainya. Boleh dibagikan (dagingnya) tapi harus direbus dahulu sebelum dibagikan. Aman itu,” terang Suyana.

Dia menyampaikan ada hewan kurban yang secara fisik tidak terlihat sudah kena PMK, sehingga rata-rata ditemukan setelah disembelih. Suyana menyatakan temuan tanda-tanda PMK pada hewan kurban yang telah disembelih ada di wilayah Kotagede dan Gedongtengen. Tapi belum dipastikan hewan kurban itu berasal dari mana.  Pihaknya menegaskan untuk ternak sapi di Kota Yogyakarta belum ada yang terkena PMK sampai sekarang.

Meski demikian masyarakat tidak perlu khawatir, karena ada tim Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta yang memeriksa di tempat-tempat penyembelihan di luar RPH. “Petugas kami terus melakukan pengawasan sampai besok. Setelah dipotong diperiksa sehingga masih berkembang dan kami akan melakukan evaluasi,” tandas Suyana. (Tri)

 

.