Historical Trail Konsep Baru LCC Sejarah Kota Yogya
Yogya – Tidak seperti Lomba Cerdas Cermat (LCC) Sejarah pada umumnya, kali ini kami laksanakan dengan konsep mencari jejak atau historical trail. Hal ini disampaikan Kepala Bidang Sejarah Permuseuman Bahasa dan Sastra Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Yogyakarta, Dwi Hana Cahya Sumpena pada gelaran Final LCC Sejarah di Phytagoras Hall of Taman Pintar Yogyakarta Selasa (12/7).
Tema besar yang diusung dalam pelaksanaan Lomba Cerdas Cermat Sejarah Tahun 2022 adalah “Rangkaian Peristiwa Serangan Umum 01 Maret dan Keistimewaan Yogyakarta”. Jumlah peserta LCC Sejarah pada babak penyisihan ada 32 tim di mana dalam satu tim beranggotakan tiga orang dari satu sekolah yang sama. Baik dari SMA/MA/SMK sederajat baik negeri maupun swasta di Kota Yogyakarta. Kemudian dari babak penyisihan pada 6 Juli 2022 lalu diambil 20 tim dengan nilai tertinggi untuk melaju ke babak final.
Menurut Dwi Hana, melalui konsep historical trail pada babak final LCC Sejarah kali ini tidak hanya menguji kemampuan anak secara akademis. Tapi juga aspek lain seperti kepemimpinan, kekompakan, keberanian mengambil risiko, kerja tim, serta kemampuan dalam mencari solusi secara strategis.
“Kami buat tujuh pos yang harus dilalui peserta babak final. Mulai dari Parkiran Abu Bakar Ali, Grand Inna Garuda, Teras Malioboro 2, Kepatihan, Rumah Tan Jin Sing Ketandan, Benteng Vredeburg, dan Taman Pintar. Di setiap pos peserta harus menyelesaikan soal-soal kesejarahan yang dikemas melalui teka-teki silang serta games yang edukatif dan kompetitif,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Seksi Sejarah dan Permuseuman Disbud Kota Yogyakarta, Fitria Dyah Anggraeni mengatakan bahwa konsep historical trail pada LCC Sejarah kali ini harapannya bisa mencetak pemenang yang komplit. Di mana mereka ini adalah pelajar yang paham secara keseluruhan tentang Serangan Umum 01 Maret dan Keistimewaan Yogyakarta.
“Kami ingin mereka itu tidak hanya hapal sejarah, tapi paham secara komprehensif dengan sejarah itu sendiri. Melalui pos-pos itulah peserta akan diuji sejauh mana pemahaman sejarahnya. Terlebih di pos terakhir, dari 20 tim yang masuk final diambil 8 besar, kemudian ditantang membuat mind mapping tentang Serangan Umum 01 Maret dan Keistimewaan Yogyakarta dan dipresentasikan,” tambahnya.
Finalis 8 Besar LCC Sejarah dari SMAN 8 Yogyakarta yang beranggotakan Farikha Aulia Hanum, Adinda Kurnia, Aufiani Alfiani Hidayatul Choiriyah mengungkapkan antusiasmenya selama mengikuti perlombaan. Menurut mereka, LCC Sejarah kali ini konsepnya sangat menarik dan merupakan hal baru yang mereka alami.
“Konsepnya seru dan menarik banget. Kami nggak cuma lomba cepet-cepetan buat jawab soal tapi juga melatih kekompakan dan kreativitas. Selain soal kesejarahan, kami juga bikin yel-yel, pakai kostum yang unik, melatih kekompakan, dan bener-bener diuji sejauh mana pemahaman kami tentang sejarah Serangan Umum 01 Maret dan Keistimewaan Yogyakarta,” ungkap mereka.
Pemenang Lomba Cerdas Cermat Sejarah Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Juara I diraih oleh tim dari SMAN 1 Yogyakarta, yang nantinya akan mewakili Kota Yogyakarta pada LCC Sejarah tingkat DIY. Kemudian Juara II oleh tim SMAN 5 Yogyakarta, Juara III tim SMAN 8 Yogyakarta, Juara Harapan I Man 1 Yogyakarta, Juara Harapan II SMAN 2 Yogyakarta. Selain itu ada juga penghargaan yel-yel terbaik kepada tim MAN 2 Yogyakarta, tim terkompak SMAN 5 Yogyakarta, dan kostum terunik SMAN 2 Yogyakarta. (Jul)