Yogowes Monalisa Jajah Kampung Susur Sungai

Tegalrejo – Yogowes Monalisa kembali menyusuri jalur sepeda wisata pada Jumat (15/7). Rute yang dilalui adalah jalur ketiga yaitu Jajah Kampung Susur Sungai dengan jarak total sepanjang 6,55 kilometer.

Kegiatan Yogowes Monalisa merupakan program Dinas Pariwisata Kota Yogya. Program tersebut kepanjangan dari menikmati harmoni Jogja melalui lima jalur wisata dengan menggunakan sepeda. Lima rute tersebut ialah Romansa Kota Lawas, Tilik Jeron Beteng, Jajah Kampung Susur Sungai, Jelajah Harmoni Pesona Kampung dan Taman Pintar Taman Budaya.

Rute Jajah Kampung Susur Sungai dimulai pukul tujuh pagi dari jalan Jendral Sudirman atau depan Gramedia, menuju jalan Gondolayu melewati Tugu Jogja, lalu menyusuri kampung Karangwaru, kampung Bener dan berakhir di Museum Pengeran Diponegoro yang berada di kampung Tegalrejo.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko secara langsung memimpin rombongan Yogowes Monalisa sejak di titik start hingga finish, diikuti puluhan pecinta sepeda dari berbagai komunitas seperti Gowes Mantrigawen, Yosega, dan unsur kewilayahan RT dan RW, Kampung, serta LPMK Tegalrejo. Setelah sampai di titik akhir, rombongan disambut dengan tarian dari Kelompok Sekartejo Kelurahan Tegalrejo dan ikut bergabung melakukan tarian flash mob.

Wahyu Hendratmoko dalam sambutannya mengatakan bahwa Yogowes Monalisa pada dasarnya hadir sebagai program untuk mendukung serta mendorong pembangunan Kota Yogyakarta dari sisi pariwisata.

“Yogowes Monalisa sebagai sport tourism menjadi daya tarik wisata baru di masyarakat. Harapannya wisata di wilayah Kota Yogyakarta selalu ramai dan semakin ramai dan Yogowes Monalisa ini bisa menjadi agent of growth untuk pembangunan Kota Yogyakarta,” jelasnya.

Kemudian itu Mantri Pamong Praja Kemantren Tegalrejo Antariksa Agus Purnama menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan Yogowes Monalisa di wilayah Kemantren Tegalrejo. Sehingga potensi-potensi kewilayahan bisa semakin terangkat dan dikenal masyarakat lebih luas.

“Untuk beberapa titik yang dilalui jalur sepeda wisata di Tegalrejo ini kemudian bisa mengangkat potensi-potensi yang ada. Mulai dari destinasi wisatanya hinnga kuliner dari UMKM sekitar. Termasuk Museum Pengeran Diponegoro yang termasuk destinasi wisata sejarah,” ujarnya.

Sementara itu salah satu pesepeda dari Yosega, Lilik Solikhah mengungkapkan antusiasmenya selama mengikuti Yogowes Monalisa. Sudah beberapa kali Lilik rutin mengikuti Yogowes Monalisa dan menurutnya dari lima rute yang ada semuanya menarik.

“Makin ke sini komunitas dan pecinta sepedanya terus bertambah. Tiap pelaksanaan Yogowes Monalisa pasti ada seragam komunitas yang baru. Artinya respon masyarakat itu bagus dan semoga ke depan makin ramai lagi. Selain olahraga, wisata, juga bisa silaturahim nambah kenalan dan teman baru,” ungkapnya. (Jul)