Tingkatkan Literasi sejak Dini DPK Kota Yogya Gelar Lomba Bertutur

Gondokusuman – Meski tahun ini Lomba Bertutur tingkat provinsi dan nasional ditiadakan karena refocusing, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta tetap fasilitasi pelajar sekolah dasar kembangkan kemampuan dalam bertutur dan mendongeng. Hal ini disampaikan Pustakawan Ahli Muda Sri Anik Lestari pada Selasa (19/7).

“Lomba Bertutur ini sebetulnya adalah lomba berjenjang dari tingkat kabupaten atau kota, provinsi, dan nasional. Tapi untuk tahun ini lomba tingkat provinsi dan nasional ditiadakan karena refocusing. Kami tetap adakan dengan tujuan memberikan wadah dan memotivasi siswa-siswi tingkat sekolah dasar yang berbakat untuk mengembangkan kemampuan bertutur atau mendongeng” jelas Sri Anik.

Sri Anik Lestari juga mengatakan bahwa Lomba Bertutur juga bertujuan untuk melatih kepercayaan diri, cinta budaya lokal, meningkatkan kegemaran membaca, mengasah bakat dan kreativitas, hingga membentuk siswa-siswi sekolah dasar yang terampil serta imajinatif dalam mendongeng.

“Dari Lomba Bertutur ini peserta juga bisa menjadi agen yang bisa memberikan manfaat dari pesan moral yang disampaikan kepada pemirsa melalui dongeng atau cerita yang dibawakan. Pada intinya melalui kegiatan ini tujuannya untuk meningkatkan literasi sejak dini,” ujar Sri Anik.

Ke depannya Sri Anik Lestari berharap Lomba Bertutur terus dapat dilaksanakan pada tingkat provinsi dan nasional. Sebab Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta juga berupaya terus konsisten untuk melakukan pendampingan pada juara tingkat kota untuk mengikuti lomba pada level selanjutnya.

Lomba Bertutur ini juga merupakan salah satu komitmen Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta dalam upaya meningkatkan literasi sejak dini dan cinta budaya lokal. Melalui kegemaran membaca pada generasi muda dan pelestarian budaya lokal yang ada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui cerita rakyatnya.

Tahap pelaksanaan Lomba Bertutur Tingkat Sekolah Dasar Kota Yogyakarta Tahun 2022 terdiri dari babak penyisihan yang dilaksanakan pada 19 Juli 2022 dan babak final 9 Agustus 2022 di Area Perpustakaan Kota Yogyakarta. Pada babak penyisihan diikuti 65 peserta, yang merupakan siswa kelas 4 dan 5 SD/MI negeri serta swasta di Kota Yogyakarta.

Ketentuannya setiap sekolah maksimal mengirimkan dua peserta. Dari 65 peserta di babak penyisihan diambil 20 peserta untuk mengikuti babak final. Kemudian dari 20 peserta di babak final akan dipilih lima peserta terbaik untuk menjadi pemenang dan mendapat penghargaan.

Apresiasi yang diberikan kepada lima pemenang adalah Piagam Walikota dan uang pembinaan. Uang Pembinaan yang akan diberikan kepada peserta Lomba Juara 1 sebesar Rp.5.000.000, Juara 2 sebesar Rp. 4.500.000, Juara 3 sebesar 4.000.000, Juara Harapan 1 sebesar 3.500000 dan Juara Harapan 2 sebesar Rp. 3.000.000.

Materi Lomba Bertutur berupa cerita rakyat asal Daerah Istimewa Yogyakarta. Di mana peserta membawakan cerita selama lima menit pada babak penyisihan dan tujuh menit pada babak final. Komponen penilaian lomba terdiri dari penampilan, cara, dan teknis bercerita serta penguasaan materi.

Pada pelaksanaannya Lomba Bertutur juga didukung budayawan, sastrawan, dan pustakawan sebagai Juri lomba. Selain itu juga dukungan dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kota Yogyakarta terkait rekruitmen dan prestasi non akademik peserta lomba. (Jul)