Rapor Kinerja Triwulan II Pemkot Yogya Memuaskan

Danurejan-Penjabat Walikota Yogyakarta, Sumadi menghadiri rapat koordinasi (rakor) Pengendalian Pembangunan Daerah Triwulan II Tahun Anggaran 2022.

Rakor yang mengambil tema 'Intervensi Pembangunan Infrastruktur Sebagai Upaya Pendukung Pemulihan Ekonomi dan Percepatan Penanganan Kemiskinan Ekstrem di DIY' ini digelar di Gedong Pracimosono, Selasa (26/7/2022).

Pada kesempatan tersebut juga diserahkan rapor kinerja triwulan II tahun 2022 untuk Kota Yogya. Dijelaskan dalam rapor tersebut capaian sasaran pembangunan yang dibagi beberapa indikator, diantaranya indeks angka kemiskinan. Pada indikator ini, Kota Yogya mampu melampaui target dengan nilai capaian 94,51%.

"Salah satu faktor pendukungnya adalah adanya lintas sektor melalui program Gandeng Gendong untuk mendukung pengentasan kemiskinan," beber Sumadi.

Indikator lainnya adalah indeks keberdayaan masyarakat, pada indikator ini capaiannya mencapai 99,70%. "Capaian ini dapat diraih lantaran antusiasme masyarakat yang untuk membangun Kota Yogya serta adanya masterplan pembangunan terintegrasi sebagai acuan pembangunan wilayah," bebernya.

Untuk indeks pola pangan harapan, capaiannya 100,10%, faktor pendukungnya adalah adanya pemberdayaan masyarakat melalui kampung sayur dan lele cendol untuk penguatan ketahanan pangan di era pandemi.

Capaian 100% lainnya juga diraih pada indeks angka pertumbuhan ekonomi, pada indeks ini dapat meraih nilai 100% lantaran di Kota Yogya cakupan vaksinasinya sangat tinggi, sehingga berdampak pada peningkatan aktifitas ekonomi.

Capaian target lainnya ada pada indikator jumlah pelanggaran perda, dengan nilai capaian 125,36%. Sumadi menjelaskan berbagai upaya telah dilakukan Pemkot Yogyakarta untuk meminimalisir pelanggaran perda, salah satunya dengan tindakan preventif melalu kampung panca tertib, mobilisasi linmas, sinergi Iintas OPD.

Dalam sambutannya, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X mengatakan rakor tersebut merupakan agenda rutin tiap tiga bulan.

Ngarsa Dalem menuturkan ada lima prioritas pembangunan, yakni pemberdayaan SDM yang berkualitas dengan indikatornya, SDM yang sehat, berpendidikan, dan mampu secara ekonomi, peningkatan infrastruktur layanan dasar yang mendukung pertumbuhan ekonomi, peningkatan sektor-sektor unggulan dan potensial, mewujudkan pembangunan yang merata, selaras dan lestari, serta mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

“Data BPS, angka kemiskinan di DIY per Maret tahun 2022 turun menjadi 11,34% dibanding bulan September 2021 yakni 11,91% persen,” katanya.  (Han)