Tingkatkan Daya Saing Ekraf Wujudkan Yogya Kota Kreatif
Umbulharjo - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mengajak seluruh OPD/unit kerja untuk ikut mengintegrasikan kegiatannya dalam upaya meningkatkan potensi ekonomi kreatif (ekraf) di Kota Yogyakarta. Dengan harapan nantinya perkembangan ekraf di Kota Yogyakarta memiliki banyak sektor baru yang bisa menjadi upaya dalam peningkatan ekonomi kreatif.
Dalam kesempatan ini Bagian Perekonomian dan Kerjasama Kota Yogyakarta menggelar Forum Grup Discussion Roadmap Ekonomi Kreatif Kota Yogyakarta Tahun 2022 yang diikuti oleh OPD/unit kerja dan Kemantren di Kota Yogyakarta, Rabu (27/7) di Gaia Cosmo Hotel Kota Yogyakarta.
Kepala Bagian Perekonomian dan Kerjasama Pemkot Yogyakarta, Raden Roro Andarini mengatakan komitmen ini sesuai dengan UU No.24 Tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif mengenai Komitmen pemerintah terhadap adat pengembangan ekraf.
Hingga saat ini sebanyak 17 sektor ekraft tidak semuanya aktif, ada tiga sektor yang masih menjadi unggulan di antara sektor fashion, kuliner, dan seni pertunjukkan.
"Untuk saat ini sektor fashion, kuliner, serta seni pertunjukan yang masih banyak diminati. Penambahan sektor masih kita perdalam, sehingga harapannya kegiatan hari ini banyak yang memberikan ide-ide untuk kemajuan pembangunan di Kota Yogyakarta," jelasnya.
Andarini mengungkapkan di sektor lain seperti bahan baku, sumber daya manusia, lembaga, pelatihan ataupun sistem pendidikan yang menyediakan fasilitas pengembangan serta jangkauan produksi, terlihat subsektor kuliner yang masih mendominasi dan diikuti oleh sektor seni pertunjukan, fashion dan kriya. ''Beberapa sektor lain perlu penguatan terutama di bidang pendidikan dan pelatihan agar menjadi sektor unggulan yang tidak hanya berbasis hobi atau kegemaran belaka," ujarnya.
Ia berharap kegiatan ini menjadi perwujudan kota kreatif dengan meningkatkan daya saing sektor ekonomi kreatif sebagai penggerak perekonomian berbasis seni media dan city branding di Kota Yogyakarta.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya mengungkapkan, pengembangan ekraf di Kota Yogyakarta tidak bisa lepas dari sektor pariwisata. Oleh karenanya pengembangan ekraf selalu mempertimbangkan kenyamanan wisatawan ini merupakan kunci keberhasilan pengembangan pariwisata.
"Untuk pengembangan ekraf kita dapat menempatkan daya beli wisatawan, ini merupakan bagian yang tidak boleh ditinggalkan. Pastikan daya beli wisatawan menjadi salah satu ukuran dalam peningkatan potensi ekraf," kata Aman. (Hes)