Pemkot Bengkulu Tertarik Pengelolaan Bank Sampah di Kota Yogya

 


Umbulharjo - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menerima kunjungan kerja dari Pemkot Bengkulu, Kamis (28/7) di Ruang Yudhistira Balaikota Yogyakarta. Kunjungan ini bertujuan untuk bertukar pikiran mengenai pengelolaan Bank Sampah yang ada di Kota Yogyakarta. 

Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi dalam kunjungan ke Kota Yogyakarta mengajak beberapa pihak terkait seperti Ketua GOW Kota Bengkulu Dian Fitriani, Kepala Bidang Pengolahan Sampah,  Camat dan Lurah. Harapannya pengelolaan bank sampah yang ada di Kota Yogyakarta bisa diterapkan di Bengkulu.

"Kami nantinya akan memperbanyak titik-titik bank sampah seperti yang dilakukan di Kota Yogyakarta. Kami akan contoh, karena Kota Bengkulu ini bank sampahnya belum masif seperti Kota Yogyakarta," ujarnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sugeng Darmanto mengungkapkan, Kota Yogyakarta memiliki tiga Tempat Pembuangan Sampah (TPS). Namun mesih perlu pendauran ulang sampah agar dapat mengurangi sampah yang ada di Kota Yogyakarta.

Ia menambahkan, hingga saat ini sebanyak 360-370 ton sampah setiap harinya. Namun dikelola bank sampah hanya sekitar dua persen saja. Selain itu, sisanya di kelola oleh pemulung di TPS hanya sekitar 19 persen. Sehingga total yang berada di TPS Piyungan sebanyak 270 ton.

"Melihat kondisi masih banyak dirasa cukup besar sampah yang ada di Kota Yogyakarta, maka kita berharap upaya pengurangan bisa dilakukan sejak di hulu atau rumah tangga. Sehingga kami mengajak untuk upayakan pemilahan sampah yakni pada sampah organik lebih ditingkatkan, sehingga residu itu bisa dikelola dan tidak dibuang," jelasnya.
 
Tambahnya hingga saat ini bank sampah yang ada di Kota Yogyakarta sudah berjumlah 565 bank sampah. Namun diantaranya 162 unit bank sampah jarang aktif, dan rata-rata 60 persennya adalah sampah organik yang mendominasi. 

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya mengatakan, banyaknya sampah ini hampir di setiap RW diharapkan nantinya akan terus berkembang dan bertambah anggotanya.

"Cukup banyak bank sampah hampir setiap RW. Perlu diupayakan jumlah anggotanya terus bertambah ke depan. Sehingga menunjukkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah secara mandiri," ujar Aman. (Hes)