Terapkan Kurikulum Merdeka Belajar Lewat Program Laskar Digital
Mergangsan – Untuk menjawab tantangan masa depan terutama di dunia digital, pemerintah hadir memberikan sarana pra sarana serta mempersiapkan Sumber Daya manusia (SDM) berkualitas sejak dini, salah satunya dengan program Laskar Digital yang menyasar pelajar di Kota Yogyakarta.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani pada jumpa pers Laskar Digital melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Bisnis bekerjasama dengan Annora Cipta Kreasi, di Ruang Ekraf Pasar Prawirotaman, Senin (1/8).
“Senyampang dengan adanya kurikulum merdeka belajar, maka program Laskar Digital dirancang untuk menyasar pelajar kelas lima sekolah dasar hingga SMP kelas sembilan. Di mana Laskar Digital ini pelajar akan mendapatkan pembelajaran berkaitan dengan digital ekonomi kreatif berbasis proyek sesuai minat mereka,” jelas Veronica Ambar.
Veronica Ambar juga menambahkan bahwa pembekalan SDM untuk bersaing di bidang ekonomi kreatif khususnya produk digital, harus disiapkan sejak dini. Sehingga generasi muda tidak hanya menjadi konsumen dari banyaknya konten digital yang ada, tapi justru menjadi produsen ataupun kreator.
“Dari program kolaborasi ini harapannya kreativitas pelajar bisa optimal dan tidak berhenti hanya di pelatihan saja. Tapi juga ruang lain dengan program edukasi dan bimbingan usaha, jadi saat pelajar ini masuk ke industri sudah lebih siap dan berkualitas,” tambahnya.
Kepala UPT Pusat Bisnis Disdag Kota Yogyakarta Agung Dini Wahyudi mengatakan, program Laskar Digital pada dasarnya juga bertujuan untuk mendukung sekolah menerapkan kurikulum merdeka belajar. Terutama kaitannya dengan ketersediaan sarana yang memadahi dalam memfasilitasi siswa dalam berkreasi.
“Ruang Ekraf di lantai empat Pasar Prawirotaman ini merupakan ruang yang bisa diakses masyarakat secara umum. Ada working space, studio foto, ruang podcast, ruang editing, ruang meeting, panggung, dan space lain yang dapat mendukung produksi digital konten kreatif. Melalui Laskar Digital ini maka harapannya fasilitas dari pemerintah benar-benar berfungsi dalam mempersiapkan SDM kreatif dan berkualitas,” ujarnya.
Sementara itu Pengawas Pembina Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kota Yogyakarta Rudi Darmawan menyampaikan, pembelajaran berbasis proyek pada kurikulum merdeka belajar harus disertai dengan memberikan bimbingan pada siswa dalam meningkatkan kemampuan mempresentasikan dan mengkomunikasikan karyanya kepada orang lain.
“Dengan adanya program Laskar Digital maka sekolah mendapat kesempatan untuk bekerjasama dalam meningkatkan kualitas komunikasi siswanya supaya karya dan produk mereka tampil lebih menarik di hadapan publik,” tuturnya.
Founder Annora Cipta Kreasi Yeanne Anitya Dewantari mengungkapkan, akan ada enam kelas yang bisa diikuti pada program Laskar Digital. Mulai dari public speaking, digital copywriting, game development, ilustrasi, animasi, dan podcast. Keenamnya akan menjadi pelatihan berbasis proyek dalam bentuk camp dan hasil akhir adalah karya sesuai kelas yang dipilih siswa.
“Laskar Digital camp akan dilaksanakan selama tiga bulan mulai 6 Agustus 2022 setiap Sabtu, di mana total ada 12 kali pertemuan untuk tiap kelas yang dipilih siswa. Outputnya adalah produk atau karya sesuai kelas yang diikuti dan nanti akan dipresentasikan di depan orang tua serta guru atau pihak sekolah,” ungkapnya.
Peserta yang dapat mengikuti Laskar Digital Camp adalah pelajar kelas lima SD hingga kelas sembilan SMP di Kota Yogyakarta. Setiap kelas terbatas untuk 25 peserta. Informasi pendaftaran dan ketentuan lebih lanjut dapat menghubungi UPT Pusat Bisnis Jogja atau Annora Cipta Kreasi. (Jul)