Piala Walikota Yogyakarta Burung Berkicau Kembali Digelar Setelah 2 Tahun Vakum
Umbulharjo - Ratusan burung kontestan hasil penangkaran dari berbagai daerah di Indonesia meramaikan Lomba Burung Berkicau Piala Walikota Yogyakarta Tahun 2022, Minggu (21/8) di Komplek Balai Kota Yogyakarta. Tak hanya sekadar lomba, acara ini juga dalam rangka merayakan hari jadi ke-7 komunitas Aniser Kota Yogyakarta.
Ketua Pelaksana Rikardo PMW dalam laporannya mengatakan, Lomba Burung Berkicau bertajuk Piala Walikota Yogyakarta feat Anniversary 7 Aniser Yogyakarta, bertujuan meningkatkan peran serta aktif masyarakat dalam melestarikan burung dan meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya UMKM.
“Melalui kegiatan ini tujuan dan harapan kami adalah untuk mempererat tali silaturrahmi sesama penggemar burung berkicau dan penangkar burung di Indonesia. Ikut serta dalam mempromosikan sektor pariwisata, memupuk semangat para penangkar burung untuk terus melestarikan burung di Indonesia, dan membangun jiwa sportifitas dalam berlomba di antara sesama penggemar burung berkicau,” paparnya.
Sementara itu Ketua Umum Pelestari Burung Indonesia (PBI) Pusat Bagiya Rakhmadi menyampaikan, dengan adanya kegiatan ini diharapkan bisa menumbuh kembangkan penangkar burung lokal di seluruh nusantara, serta mendorong ekonomi kerakyatan baik melalui usaha pakan kebutuhan burung, aksesoris, dan peternaknya.
“Kami dari PBI akan terus menerus memberikan ruang melalui event lomba, agar para kicau mania secara konsisten mengembangkan penangkaran burung lokal dan terus menjaga kelestarian burung dan alam sekitar, bukan hanya sekadar mengejar prestasi pada perlombaan saja,” jelasnya.
Dari setiap kelas burung akan diperebutkan 10 piala dengan jumlah 56 kelas yang dilombakan. Irama lagu kicauan burung, durasi kicauan dan volume kicauan menjadi kriteria utama penilaian para juri. Peserta lomba merupakan komunitas kicau mania yang berasal dari seluruh wilayah nusantara terutama pulau Jawa.
Lomba tersebut mendapat apresiasi yang positif dari Penjabat Walikota Yogyakarta Sumadi. Menurutnya lomba kicau burung bisa menjadi ajang silatuhrami seluruh komunitas burung di seluruh Indonesia khususnya di Kota Yogya dan sekitarnya.
“Setelah dua tahun vakum, lomba kicau burung ini tentu menjadi kegiatan positif yang bisa mendorong peningkatan ekonomi kerakyatan dari pariwisata, penangkaran burung, dan UMKM lainnya. Mari kita pupuk semangat ini untuk terus melestarikan keaneragaman fauna burung. Salam lestari,” ujarnya. (Jul)