Walikota Mangayubagyo Jamaah Haji Kota

Bertempat di Pendopo Balaikota, Rabu ( 6 / 1 ), diselenggarakan penyambutan kedatangan jamaah haji Kota Yogyakarta oleh Walikota Yogyakarta H. Herry Zudianto. Acara yang dikemas dengan `Mangayubagyo Jamaah Haji Tahun 1430 H Kota Yogyakarta` ini dihadiri ratusan jamaah haji wilayah Kota Yogyakarta.

Dalam laporan penyelenggaraan, Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), Sudirman BA, kursi yang kosong saat acara ini dikarenakan jamaah haji yang datang telah banyak yang sudah kembali berkativitas di tempat kerja. IPHI di bawah KUA telah terbentuk di semua kecamatan kota Yogyakarta yang dapat difungsikan untuk forum silaturahmi dan juga bantuan dan binaan dapat mudah diberikan dari IPHI kepada para jamaah haji saat ingin mengadakan pengajian.

Walikota mewakili seluruh masyarakat Yogyakarta mengucapkan selamat datang kembali di Kota Jogja. Dalam sambutannya Walikota mengungkapkan bahwa haji adalah suatu bentuk ibadah kepada Allah, yang tak kalah penting adalah ibadah yang berkaitan dengan hubungan antar manusia yaitu jamaah haji diharapkan lebih mumpuni dan lebih berguna di masyarakat sebagai figur memberi contoh untuk menjadi lebih baik lagi.

Memperhatikan pemanasan global yang telah terjadi sekarang, diharapkan jamaah haji melakukan kegiatan peduli lingkungan dengan melakukan penghijauan. Satu pohon untuk penghijauan di Yogyakarta, guna mewujudkan perubahan iklim menjadi lebih baik. `Yang lebih sulit adalah mempertahankan dan memelihara kemabruran haji itu. Predikat haji mabrur apabila tingkah laku dan kepribadiannya setelah haji lebih baik daripada sebelum ia berhaji`, demikian ungkap Walikota Yogyakarta.

Salah satu jamaah haji, H. Abi Dzarin, mengungkapkan bahwa secara umum penyelenggaraan ibadah haji telah berjalan dengan baik. `Sedikit usulan perbaikan adalah dalam hal makanan/ketering yang perlu ditingkatkan dari segi rasa. Karena dari tahun 2003 hingga sekarang jenis makanan yang disajikan tetap sama yang seharusnya setiap tahun penyelenggaraan haji meningkat kualitasnya` ungkap Abi Dzarin. `Selain itu kebersamaan para jamaah haji sebagai teman seperjuangan yang berasal dari daerah yang sama hendaknya perlu ditambah, karena pengalaman saya menjemur pakaian ditempat jamaah haji yang lain koq tidak diperbolehkan, demikian masukan yang diberikan salah satu perwakilan jamaah haji. (byu)