Ajak Anak Ikut Budayakan Permainan Tradisional Sejak Dini
Keraton - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta terus mengupayakan pelestarian budaya di masyarakat terutama dalam permainan tradisional. Salah satu yang dilakukan adalah menggelar Festival Permainan Tradisional Kota Yogyakarta Tahun 2022 yang di buka langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya.
Festival ini bertemakan 'Guyub, Srawung Dolanan Bareng' diadakan tanggal 3-4 September 2022 di Plaza Ngasem Yogyakarta. Diharapkan dengan digelarnya festival ini dapat menjadi ajang potensi kelompok atau sanggar di tiap kemantren di Kota Yogyakarta untuk ikut melestarikan permainan tradisional.
Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk pemeliharaan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan permainan tradisional agar dapat lebih terukur.
Dengan melibatkan peserta yang diikuti oleh 14 kelompok atau sanggar perwakilan kemantren se-Kota Yogyakarta yang berjumlah anggota tim kontingen setiap kemantren sebanyak 20 termasuk pemain, pengrawit serta pendamping, Aman berharap semua anak-anak di Kota Yogyakarta dapat menjadi anak-anak yang kembali ke jaman dulu dengan bersosialisasi, bermain bersama dan tidak bermain gadget.
"Semoga anak-anak paham apa yang mereka lakukan hari ini adalah sebagai salah satu pelestarian budaya melalui permainan tradisional. Ini merupakan sebagian kecil bentuk kepedulian mereka mengenai permainan tradisional," jelas Aman saat sambutan di Plaza Ngasem pada hari Sabtu (3/9).
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti mengatakan, dalam penampilan Festival Permainan Tradisional Kota Yogyakarta Tahun 2022 setiap kontingen peserta diberikan waktu maksimal 15 menit, dengan urutan tampil sesuai waktu dan hasil pengundian, sehingga tiap kelompok mengikuti jadwal yang sudah ditentukan.
Selain itu, setiap peserta menampilkan lima materi permainan tradisional yang terdiri dari tiga materi wajib dan dua materi pilihan yang ditampilkan dalam sebuah pertunjukan seni. Untuk materi wajib peserta menampilkan permainan Pendhisil, Soyang, dan Cungkup Milang Kondhe. Sedangkan untuk materi pilihan diserahkan kepada masing-masing peserta.
"Semoga melalui festival permainan tradisional kali ini dapat menjadi sarana mewujudkan pengembangan dalam pemanfaatan seni permainan tradisional masa kini dan nanti. Sehingga anak-anak mengenal dan ikut melestarikan budaya melalui permainan ini," ujarnya.
Salah satu dewan juri dalam Festival Permainan Tradisional Kota Yogyakarta kali ini Saridal mengatakan, unsur penilaian dari hasil penampilan peserta dengan mempertimbangkan aspek kreativi, edukasi, harmoni.
"Yang terpenting adalah anak-anak senang dan menikmati permainan yang dimainkan. Selain itu juga sebagai edukasi kepada mereka tentang permainan jaman dulu juga asik dimainkan tidak melulu handphone yang menjadi pegangan bermain," jelasnya.
Pemenang dalam ajang Festival Permainan Tradisional Kota Yogyakarta akan diberikan penghargaan berupa antara lain pemenang Penghargaan Terbaik I mendapatkan Rp 5 juta, Penghargaan Terbaik II Rp 4,5 juta, Penghargaan Terbaik III mendapatkan Rp 4 juta. Masing masing pemenang juga mendapatkan Piagam.
Dalam penyelenggaraan kegiatan Festival Permainan Tradisional Kota Yogyakarta tahun 2022 didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Yogyakarta Tahun 2022 yang bersumber dari Dana Keistimewaan.
Salah satu orang tua peserta perwakilan Kotagede Widodo mengatakan, sangat senang bisa melihat festival tahun ini walaupun sedang sakit tetap hadir untuk melihat sang buah hati tampil di atas panggung.
"Sangat bagus sekali kegiatan seperti ini. Ini merupakan salah satu pelestarian budaya melalui permainan tradisional. Saya menemani anak saya yang sedang pentas perwakilan Kotagede," jelasnya. (Hes)