2,4 M UNTUK 10 PERPUSTAKAAN PUSKESMAS

Bantuan perpustakaan merupakan program perpustakaan nasional dalamrangka memberikan stimulasi untuk menumbuhkan partisipasi masyarakat agar bersama-sama membangun sarana belajar sepanjang hayat, yang bermanfaat untuk kepentingan masyarakat, dalalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, demikian sambutan tertulis Gubernur Diy yang dibacakan Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Paku Alam IX, Rabu (03/02) di Gedung Pracimosono Kepatihan, dalam acara Peresmian perpustakaan Puskesmas. Dikatakan, Puskesmas sebagai unit kerja diwilayah kecamatan memiliki visi utama yaitu mewujudkan Kecamatan sehat. Dari visi tersebut dapat dijabarkan tiga fungsi utama yakni, sebagai penggerak Pembangunan berwawasan kesehatan, Pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam membangun kesehatan, dan sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama.

“ Guna melakukan 3 fungsi utama tersebut, dibutuhkan sumber daya manusia berkualitas, karena apabila para petugas dipuskesman mempunyai kualitas yang baik, maka kualitas pelayanan umum juga akan semakin baik, oleh karenanya upaya pemerintah untuk selalu meningkatkan kualitas SDM di lingkungan puskesmas, sangat tepat dan perlu dukunga dari institusi Kesehatan Khususnya puskesmas,” kata Sri Paduka.

Dalam laporannya Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip daerah Dra. Kristiana Swasti, M.Si mengatakan, berawal dari bantuan hibah untuk Propinsi DIY tahun 2009 sebesar Rp.2.486.918.000,00. DIY merupakan 10 Provinsi yang mendapat bantuan tersebut. Sasaran program ini adalah terbantunya 10 Puskesmas di Provinsi DIY masing-masing 2 Puskesmas untuk Kabupaten/Kota sebagai pilot project. Untuk Kota Yogyakarta Puskesmas Jetis, dan Tegalrejo. Kabupaten Bantul Puskesmas Piyungan dan Jetis I. Puskesmas Galur II dan Sentolo I mewakili Kabupaten Kulonprogo. Kabupaten Gunungkidul diwakili Puskesmas Ponjong I dan Playen I, serta Puskesmas Sleman dan Puskesmas Mlathi II mewakili Kabupaten Sleman.

Dikatakan Kristiana, tujuan dari fasilitasi tersebut dalam rangka membudayakan kegemaran membaca melalui penyediaan koleksi perpustakaan, mendekatkan dan memberikan layanan perpustakaan yang optimal, serta memberikan kesempatan masyarakat untuk mendapatkan sarana belajar terus menerus.

Bantuan  yang diberikan berupa Buku koleksi sebanyak 750 judul, 1500 eksemplar untuk masing-masing Puskesmas, mebeleur, Komputer, printer, Ac, TV LCD, DVD player, serta sarana penunjang lainnya. Selain bantuan berbentuk materi, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah juga melakukan Bimbingan Teknis bagi tenaga pengelola Perpustakaan selama 3 hari. “ Untuk kesepuluh Puskesmas tersebut masih akan mendapatkan bantuan buku untuk tahun anggaran 2010 sejumlah 375 judul, 750 eksemplar untuk masing-masing puskesmas, jadi bantuan ini tahap yang pertama,” kata Kristiana.

Sementara itu Walikota Yogyakarta Herry Zudianto ditemui seusai acara tersebut mengatakan, pihaknya akan lebih mengefektivkan perpustakaan yang telah ada di tingkat RW. Menurut Herry, perpustakaan yang ada diwilayah harus lebih diprioritaskan, karena pendidikan membaca atau gemar membaca justru kurang ada di tingkat bawah, bagaimanapun juga masyarakat bawah harus mengenal buku-buku dengan cara didekatkan dengan masyarakat itu sendiri. Herry mencontohkan mendekatkan buku dengan masyarakat bawah diantaranya menghidupkan kembali perpustakaan ditingkat RW. “ Masyarakat apabila ingin membaca buku harus ke perpustakaan daerah, mestinya butuh biaya transportasi dan sebagainya. Selain di RW di Puskesmas juga efektif, karena masyarakat yang datang di Puskesmas bisa menggunakan jasa yang mendidik ini,” katanya.

Ditambahkan, perpustakaan yang ada dimasyarakat harus dikelola secara maksimal dan harus ada penggerak minat baca dimasyarakat. Perpustakaan aktif menurut Herry tidak seiap hari buka, namun bagaimana pengurus dapat memberikan informasi kepad masyarakat adanya buku baru untuk dibaca bersama-sama, kemudian dilakukan diskusi untuk mengupas bagaimana isi buku tersebut.

Walikota juga menginginkan kepada para instansi atau toko buku yang menganggap buku yang dipunyai untuk diberikan kepada masyarakat melalui perpustakaan diwilayah. “ Saya rasa banyak instansi dan toko buku yang masih menyimpan buku lama yang kurang diminati, hal ini jangan dikilokke, karena akan berbunyi lain, tetapi apabila diberikan kepada yang membutuhkan akan lebih manfaat, dan dimasyarakat akan menjadi sesuatu informasi yang baru,” papar Herry.