KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

Kemajuan tehnologi informasi serta komunikasi sangat pesat membawa dampak positif bagi kehidupan manusia, menjadikan akses serba cepat dan mudah, tetapi tanpa disadari membawa dampak negatif apabila tidak dibarengi dengan kemampuan, kedewasaan dan kematangan pribadi bagi anak-anak remaja, untuk menggunakan kemajuan tehnologi informasi dan komonikasi tersebut harus dibarengi dengan rasa anggungjawab, hal ini dikatakan Kepala, Kantor Keluarga Berencana Kota Yogyakarta, Dra.CH. Lucy Irawati di stan Pameran Pemerintah Kota Yogyakarta, Selasa (09/02)

Dikatakan, mengkait dengan hal teresebut, dapat dimungkinkan pergaulan anak- anak remaja yang rentan mengarah ke hal – hal yang berbahaya, seperti pacaran dalam usia muda, pacaran tanpa batas, seks bebas atau bahkan aborsi. Oleh karena itu pendidikan Kesehatan Reproduksi untuk anak-anak dan remaja merupakan tindakan prefentif yang merupakan salah satu alternatif yang dapat diambil untuk mengantisipasi. ” Untuk mengeliminir hal-hal tersebut Kantor KB membuka konseling remaja di Stan Pameran Pasar malam Perayaan Sekaten yang ditangani oleh remaja yang telah kami bekali dengan pengetahuan seputar kesehatan alat reproduksi, kenapa remaja yang memberikan konseling?, untuk mempermudah komunikasi  mereka. Saya yakin apabila komunikasi antar remaja, semua pertanyaan dapat terlontar tanpa malu-malu,” katanya.

Program kesehatan reproduksi remaja merupakan upaya pelayanan untuk membantu remaja memiliki status kesehatan reproduksi yang baik melalui pemberian informasi, pelayanan konseling dan pendidikan ketrampilan hidup. “Keberadaan lembaga advokasi dan konsultasi kesehatan reproduksi bagi remaja yang ada saat ini masih terbatas jangkauannya, bagi perlindungan dan bantuan untuk mewujudkan hak-hak reproduksi para remaja,” papar Lucy di Kota Yogyakarta pada pendataan keluarga tahun 2009 jumlah anak dan remaja usia 7- 21 tahun sebanyak 66.476 atau 21,81 % dari jumlah jiwa yang ada, hal ini menunjukkan bahwa anak dan remaja perlu mendapat perhatihan dan penanganan yang serius.

Perhatihan dan penanganan anak dan remaja di bidang Kesehatan reproduksi remaja ditahun 2010 dengan Bina Keluarga Remaja di Kota Yogyakarta sejumlah 62 kelompok dan PIK KRR ( Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja ) yang sekarang disebut dengan PIK-R, di Kota Yogyakarta sudah terbentuk di 14 kecamatan dan di 3 sekolah SLTA diantaranya SMAN 5, SMA Muhammadiyah 2, dan SMA Sang Timur, yang anggotanya dari dan untuk remaja. Disamping itu juga telah terbentuk Forum PIK- R tingkat Kota Yogyakarta.

Selain dari pada itu untuk meningkatkan kesehatan Reproduksi remaja dikota Yogyakarta pada tahun 2010 rencana akan diadakan kegiatan-kegiatan untuk remaja antara Melaksanakan Sosialisasi PIK- R dan Reproduksi remaja, Membentuk PIK-R tingkat SLTA di 3 Sekekolah kota Yogyakarta, mengadakan Jambore Remaja, lomba PIK – R, mengadakan Orientasi Konseling bagi konselor sebaya, serta bina Keluarga Remaja.

“Kegiatan –kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan pengetahuan dan kemampuan anak dan remaja dibidang kesehatan reproduksi remaja di Kota Yogyakarta, untuk itu keberadaan pusat informasi dan konseling remaja tersebut harus semakin diketahui secara luas oleh masyarakat dan mudah untuk dijangkau oleh para remaja atau siapa saja yang membutuhkan . Kelangsungan program PIK- R dilapangan sangat tergantung dari dukungan orang tua, guru, pihak sekolah dan tokoh masyarakat serta tokoh agama, bagi remaja yang ingin konsultasi seputar kesehatan reproduksi bisa menghubungi 085743301955,” Tandas Lucy.