Kenalkan Segoro Amarto ke Maba IST Akprind

GONDOKUSUMAN- Sekretaris Daerah Pemkot Yogyakarta, Aman Yuriadijaya mengenalkan Semangat Gotong Royong Agawe Majuning Kota Yogyakarta (Segoro Amarto) kepada mahasiswa baru (maba) Institut Sains dan Teknologi (IST) Akprind. Diharapkan nilai-nilai Segoro Amarto dapat diterapkan para maba dalam kehidupan untuk kematangan sosial bekal masa mendatang,

“Yogyakarta ini mengenal apa yang dinamakan semangat Segoro Amarto. Segoro Amarto adalah singkatan dari Semangat Gotong Royong Agawe Majuning Kota Ngayogyakarta. Ini sebuah Semangat sosial yang selalu kita didengung-dengungkan ke masyarakat,” kata Aman saat menjadi narasumber kegiatan pengenalan kehidupan kampus bagi maba IST Akprind, Selasa (6/9/2022).

Aman menyatakan Segoro Amarto terdiri dari 4 pilar yaitu kemandirian, kedisiplinan, kepedulian dan semangat kebersamaan. Menurutnya keempat pilar atau nilai Segoro Amarto itu sangat kontekstual terhadap kehidupan mahasiswa di Yogyakarta yang sebagian besar dari berbagai daerah di Indonesia. 

“Pilar kemandirian adik-adik berada jauh dari rumah sehingga harus mandiri.Pilar kedisiplinan harapan kita juga menjadi sesuatu yang dinikmati dan disiplin menjalankan fungsi dan norma di lingkungan kita,” paparnya.

Sedangkan pilar kepedulian penting untuk mengerti dan berempati. Dicontohkan bentuk kepedulian paling sederhana adalah menyapa. Menurutnya pilar kepedulian menjadi hal penting dalam kehidupan Yogyakarta agar peduli dan saling membantu. Selain itu pilar semangat kebersamaan misalnya melakukan yang sifatnya bersama untuk kepentingan bersama.

“Empat pilar yang menjadi bagian Segoro Amarto harapannya bisa dilakukan adik-adik semua dalam lingkungan masing-masing. Semangat Segoro amarto sebagai semangat sosial kita harus dikukuhi adik-adik semua. Kalau kematangan sosial menjadi kuat, maka nanti menjadi modal untuk kehidupan di masa mendatang ,” terang Aman.

Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada seluruh maba IST Akprind yang berasal dari berbagai daerah karena telah memilih Yogyakarta sebagai tempat pendidikan. Aman menegaskan, Kota Yogyakarta adalah kota pendidikan, perjuangan dan kota pariwisata. Tapi yang lebih penting bahwa Kota Yogyakarta dibangun atas semangat budaya dan nilai-nilai luhur keistimewaan. Oleh karena itu maba dari berbagai daerah diharapkan bisa menikmati Yogyakarta dengan nilai-nilai budayanya.

“Di Yogya adik-adik tidak hanya mendapat pendidikan formal di IST Akprind. Karena hidup dalam ekosistem budaya, dapat ijazah formal dan kematangan sosial. Kami sarankan hiduplah dalam ekosistem sosial, karena kita semua saudara di Yogya. Tidak ada pembeda apapun. Tapi kami berharap adik-adik mampu berbaur dalam ekosistem sosial di Yogyakarta,” jelasnya.

Selain itu Aman mengutarakan para maba adalah bagian dari duta-duta daerah yang mempererat hubungan antar Yogyakarta dengan daerah lain. Untuk itu pihaknya berpesan agar menyampaikan kondisi dan hal-hal baik di Yogyakarta. Yogyakarta juga menjadi laboratorium sosial membangun kebersamaan dalam heterogenitas.

Sementara itu Rektor IST Akprind Dr Edhy Sutanta mengatakan dalam kegiatan itu menghadirkan perwakilan Pemkot Yogyakarta yaitu Sekda, untuk menyampaikan kondisi umum tentang Kota Yogyakarta. Total ada sekitar 300 maba baru di IST Akprind tahun 2022 dan sebagian besar dari berbagaI daerah di Indonesia di antaranya Kalimantan, Papua, Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Yogya istimewa dan mahasiswa baru yang datang dari berbagai kota. Mereka ke Yogya tidak hanya kuliah tapi juga menikmati kehidupan di Yogya. Kami harap heterogenitas mahasiswa juga bisa berbaur dan beradaptasi dengan kehidupan serta budaya di Yogyakarta,” ucap Dr Edhy.(Tri)