Gali Potensi Wilayah, Pemkot Yogya Gelar Festival Sinematografi 

 


Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Kota Yogyakarta mengadakan lomba video pendek antar Kelurahan se-Kota Yogyakarta atau Festival Sinematografi untuk menyambut HUT Kota Yogyakarta Ke-266. Lomba ini diikuti perwakilan dari 45 Kelurahan yang masing-masing terdiri dari tiga peserta. 

Kegiatan ini memiliki target peserta seperti pelajar, mahasiswa, karang taruna atau masyarakat umum warga Kota Yogyakarta yang mewakili Kelurahan sesuai domisili yang diharapkan dapat meningkatkan kreatifitas dan kecintaannya terhadap Kota Yogyakarta berdasarkan tema 'angka budaya dan potensi wilayah masing-masing'.

Kepala Diskominfosan Kota Yogyakarta Tri Hastono mengatakan, karya-karya audio-visual lomba ini berdurasi maximal 4-5 menit dengan dikemas sederhana secara kelompok, kreatif dengan simpel menggunakan smartphone.

''Lomba ini memudahkan para peserta karena pengambilan gambarnya menggunakan handphone masing-masing peserta, sehingga dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan fleksibel," jelas Tri Hastono saat sambutan Workshop Sinematografi, Senin (12/9) di Ruang Bima Balaikota Yogyakarta.

Tambahnya, selain memperkaya kreativitas dengan mengangkat potensi yang ada di Kelurahan, diharapkan tahun yang akan datang kegiatan seperti ini terus dilakukan. "Lomba ini berbasis kelurahan dengan mengangkat potensi di masing-masing wilayah agar dapat terekspos potensi yang ada di Kelurahan. Semoga di tahun-tahun mendatang kegiatan ini terus dilaksanakan," ujarnya.

Sementara Narasumber Workshop Sinematografi  Smartphone Dhimas Adi Satria mengatakan, workshop dilaksanakan selama tiga hari mulai tanggal 12-14 September 2022 dengan pembagian 15 kelompok per hari diharapkan peserta lebih fokus menelaah syarat dan ketentuan lomba.

"Walau dengan menggunakan smartphone, banyak elemen-elemen yang perlu diketahui dan di cermati. Agar nantinya maksimal digunakan. Tidak harus menggunakan kamera, saat ini handphone pun banyak yang canggih. Sehingga bisa menunjang kreativitas peserta untuk membuat video tersebut," jelasnya.

Selain itu, Ia juga menjelaskan mengenai apa saja yang perlu diperhatikan untuk mengambil gambar video dan audio dengan menggunakan handphone seperti memakai alat perekam agar suara terdengar jelas, mengambil angle yang berbeda agar variasi bermacam-macam, dan lain sebagainya.

''Dengan adanya workshop ini diharapkan para peserta lebih memaksimalkan apa yang mereka miliki dan mengeksplorasi wilayah mereka. Sehingga nantinya ketika dilihat di sosial media banyak yang ingin mengunjungi wilayah tersebut dan dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian warga sekitar," ujarnya.

Untuk syarat peserta yang mengikuti Festival Sinematografi antara lain peserta terdaftar sebagai warga Kota Yogyakarta dibuktikan dengan KTP, kelompok peserta aktif atau memiliki media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, Snack Video, atau Youtube.

Tak hanya itu, peserta wajib mem-follow akun Instagram dan Youtube @pemkotjogja, @YKTV dan @radarjogja. Untuk peserta yang sudah mengikuti workshop maka segera menyiapkan atau memproduksi karya video pendek. Nantinya video dikumpulkan sesuai batas waktu yang telah disepakati.

Bagi peserta yang mengikuti Festival Sinematografi tidak perlu khawatir, dalam mengikuti ajang ini peserta tidak dipungut biaya alias pendaftaran gratis. Nantinya video yang dilombakan akan di upload di YK TV dan Radar Jogja. Lomba ini memperebutkan juara I, II, III dan pilihan netizen dengan total hadiah senilai 25 juta. 

Sementara itu, salah satu peserta dari Kelurahan Pakuncen Wisnu sangat antusias mengikuti festival sinematografi ini. Apalagi pihaknya memang berkecimpung didunia pengambilan video ataupun foto. ''Saya biasanya memang mengambil foto dan  video untuk wilayah ataupun untuk acara lainnya. Sehingga saya sangat antusias mengikuti lomba ini," jelasnya. (Hes)