Inklusi Keuangan Jadi Prioritas TPKAD untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Umbulharjo – Akselerasi ekonomi digital menjadi strategi utama untuk mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pasca pandemi Covid-19. Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) bertugas mendorong akselerasi ini di daerah, termasuk di Kota Yogyakarta.

Kepala Bagian Perekonomian dan Kerjasama Setda Kota Yogyakarta Raden Roro Andarini, dalam FGD Akselerasi Pemanfaatan Produk Layanan Jasa Keuangan Digital Evaluasi Program Kerja TPAKD menyampaikan, akselerasi ekonomi digital juga menjadi tema sentral dalam Presidensi G20 pada tahun 2022, yaitu transformasi di bidang digital. Optimalisasi digitalisasi ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan mendorong ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

“Inklusi keuangan telah menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan produk dan layanan keuangan formal. Melalui forum ini, kita dapat berdiskusi membahas strategi dan cara peningkatan inklusi keuangan khususnya di Kota Yogyakarta,” ujarnya pada Selasa (13/9) di Ruang Yudistira Balai Kota Yogyakarta.

Inklusi keuangan pada dasarnya merupakan suatu kondisi ketika setiap anggota masyarakat mempunyai akses terhadap berbagai layanan keuangan formal yang berkualitas secara tepat waktu, lancar, dan aman dengan biaya terjangkau sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Raden Roro Andarini juga mengatakan, melalui kegiatan FGD tersebut diharapkan dapat memperkuat kapasitas dan meningkatkan kinerja TPAKD Kota Yogyakarta yang secara rutin mengadakan capacity building. Selain itu juga sebagai evaluasi terhadap kinerja yang sudah dilakukan di tahun sebelumnya.

“FGD ini juga menjadi jembatan untuk melakukan koordinasi dan penyusunan strategi agenda kinerja apa saja yang akan dilakukan, terhadap hasil evaluasi. Kegiatan ini juga dalam rangka memperkuat kapasitas anggota tim. Meingkatkan sinergi anggota tim serta memperluas wawasan dan menemukenali gagasan baru,” tambahnya.

Sementara itu Penjabat (Pj) Walikota Yogyakarta Sumadi dalam sambutannya mengatakan, keuangan inklusif mencakup semua segmen masyarakat, dengan berfokus pada masyarakat berpendapat rendah, masyarakat lintas kelompok, serta pelaku usaha mikro dan kecil.

“Kaitannya dengan keuangan inklusi maka tidak lepas dari transformasi di bidang digital yang dapat meningkatkan produktivitas dan mendorong ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Penggunaan instrumen digital telah mendorong inklusi keuangan, dengan semakin banyaknya kelompok masyarakat yang terhubung dengan lembaga keuangan,” jelasnya.

Kemudian Sumadi juga menyampaikan, program kerja TPAKD Kota Yogyakarta disusun untuk memastikan terwujudnya ketersediaan akses yang seluas-luasnya bagi masyarakat. Mendorong peningkatan peran industri jasa keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi, serta mencari terobosan dalam membuka akses keuangan yang lebih produktif bagi masyarakat. (Jul)