UPT Layanan Disabilitas Buka Konsultasi Psikologi - Seri 2 (selesai)

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita. Setiap anak di Indonesia berhak mendapatkan pendidikan dan diharapkan selalu berkembang di dalamnya. Lalu, bagaimana dengan anak berkebutuhan khusus? Bagaimana orang tua mengarahkan dan mengetahui potensi sang anak?

Setiap harinya UPT Layanan Disabilitas Kota Yogya membuka layanan assessment konsultasi psikolog setiap hari. Beberapa tes pada kegiatan ini antara lain tes psikologi, tes intelegensi, dan tes kepribadian. Tes yang diberikan menyesuaikan kebutuhan anak dan sesuai dengan kekhususan anak. Selain itu juga dilakukan konsultasi ke orang tua murid dan guru SD bersangkutan.

“Bulan Oktober nanti akan ada kegiatan Psikolog Go To School. Pada kegiatan ini akan  dilakukan assessment dalam rangka mempersiapkan anak ke jenjang pendidikan selanjutnya agar ABK dapat mengikuti Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur afirmasi dengan target 200 anak,” ungkapnya.

PPDB afirmasi ini merupakan jalur penerimaan siswa dengan kondisi khusus dengan syarat diantaranya penduduk Kota Yogyakarta, memiliki hasil assesment ULD atau psikolog yang menyatakan dapat mengikuti pendidikan formal, serta telah lulus SD/MI atau Paket A tahun 2020/2021 dan atau 2021/2022.

“Dua bulan sebelum PPDB kami sudah menyasar ke sekolah-sekolah untuk mengukur ABK mampu latih didik yang dapat melanjutkan di sekolah formal atau mampu rawat sehingga anak harus bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB),” jelasnya.

Setiap anak yang akan mengikuti PPDB Afirmasi, ULD membuat perjanjian yang harus ditandatangani orang tua sebagai bentuk komitmen untuk mendukung dan membantu anak dalam proses belajar anak. “Banyak guru yang berkonsultasi kepada kami, si anak mogok belajar dan terpaksa dikeluarkan dari sekolah karena orang tua sudah tidak sanggup mengurus anak. Semangat orang tua sangat penting untuk perkembangan dan semangat anak,” ujar Aris.

Orang tua sangat berperan penting dalam tumbuh kembang anak dan bertanggung jawab mengoptimalkan potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh anak. Oleh karena itu Aris berharap kepada seluruh orang tua yang memiliki ABK untuk sadar dan tidak pernah malu ataupun menyembunyikan kekurangan anak. “UPT Layanan Disabilitas terbuka lebar untuk membantu mengoptimalkan potensi anak dalam kondisi apapun hanya dengan melakukan assessment. Hasil assessment tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan langkah yang terbaik untuk anak,” pesannya.

Salah satu sekolah inklusi di Kota Yogyakarta SDN Karanganyar memiliki peserta didik ABK sebanyak 40 persen dari 70 siswa. Kepala SDN Karanganyar Yustina Pertiwi Darmawanti menyampaikan kehadiran UPT Layanan Disabilitas Kota Yogyakarta sangat membantu berperan penting dalam mendukung program sekolah inklusi. “Menjadi pengarah kami ketika kami membutuhkan assessment untuk anak-anak bahkan kami juga bisa sambat dengan mereka sehingga kami mendapat rekomendasi bahkan ULD ikut terlibat dalam proses rekrutmen GPK hingga terjun membantu para pendamping,” ungkapnya.

Yustina menjelaskan sebagai sekolah inklusi SD N Karanganyar melakukan pembelajaran tanpa memisahkan ABK dengan siswa reguler. Untuk mendukung potensi ABK, SD N Karanganyar memberikan pendidikan vokasional dengan bekerja sama dengan SLB Bintaran untuk mengembangkan minat non akademis.

“Sekolah harus mampu menampung dan menggali potensi siswa lebih dalam lagi, harapannya semua sekolah yang ada di Yogyakarta adalah sekolah inklusi. Selain itu juga masyarakat harus bisa merubah mindset terhadap para ABK,” terangnya.

Salah satu wali murid Mila Imtihana Raisa Ningsih (42) menyampaikan program assessment ULD sangat membantu orang tua untuk mengetahui potensi dan bakat apa yang dimiliki. “Dari sekolah programnya sudah bagus namun kami para orang tua berharap akan ada program-program yang lebih baik terus,” ujar Mila.