Pentingnya Menggunakan Media Sosial dengan Bijak

Umbulharjo – Kehadiran media sosial di tengah kemajuan teknologi komunikasi membuat banyak orang tidak bisa lepas darinya, dengan segala kemudahan yang didapatkan. Tapi dari hal tersebut, tentunya juga harus diiringi dengan sikap dan perilaku bijak dalam menggunakan media sosial.

Hal itulah yang menjadikan alasan Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Dinkominfosan) Kota Yogyakarta bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Yogyakarta mengadakan pelatihan bijak menggunakan media sosial, pada Jumat (16/9) di Ruang Bima.

Disampaikan Sekretaris Dinkominfosan Kota Yogyakarta Suciati Sah dalam laporannya mengatakan, bersikap bijak di media sosial tentunya amat diperlukan oleh para pengguna, termasuk para anggota DWP Kota Yogyakarta yang juga memiliki peran sebagai orang tua.

"Komunikasi di era digital sekarang, prosesnya cepat dan mudah, jadi sebagai pengguna kita harus bijak bermedia sosial, jangan sampai menyebabkan pengaruh buruk terhadap pribadi kita hingga organisasi," katanya.

Kemudian Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya dalam sambutannya menyampaikan, kehadiran media sosial di tengah kehidupan bermasyarakat memiliki sisi baik dan ancamannya tersendiri. Ketika sudah memiliki bekal berupa pemahaman yang tepat maka media sosial bisa membawa banyak manfaat.

“Jadikan media sosial dimulai dari milik kita pribadi ini sebagai alat untuk memberikan informasi yang baik, terutama soal program Dharma Wanita. Supaya orang-orang terdekat kita kemudian masyarakat lebih luas bisa tahu kegiatan apa saja yang sudah DWP termasuk Pemkot Yogyakarta lakukan,” jelasnya.

Aman Yuriadijaya juga mengatakan, melalui kegiatan pelatihan media sosial tersebut harapannya bisa memunculkan semangat komunal untuk bijak dan cerdas dalam menggunakan media sosial, di platform apapun itu.

“Kita juga harus waspada soal ancaman di media sosial, mulai dari hoax hingga penipuan. Maka dari itu wawasan soal media sosial ini sangat penting. Mulai dari hal sederhana, selanjutnya manfaatkan media sosial untuk memproduksi informasi dan konten untuk membranding diri kita dan juga DWP itu sendiri,” tambahnya.

Pelatihan media sosial tersebut menghadirkan narasumber seorang penulis dan praktisi media sosial Iqbal Aji Daryono. Dalam presentasinya, Iqbal Aji mepaparkan ancaman yang bisa merugikan pengguna ketika tidak bijak dan berhati-hati di media sosial. Baik sebagai konsumen informasi ataupun produsen konten itu sendiri.

“Di media sosial ini kita bisa menjadi konsumen sekaligus produsen informasi, maka ancaman yang mungkin muncul juga makin banyak. Tapi hal pertama yang harus dipahami adalah, media sosial adalah realitas nyata dalam kehidupan kita. Maka saat beraktivitas di media sosial itu ya jadilah diri kita yang tahu soal etika dan moral,” paparnya. (Jul)