Kota Yogya Juara Umum Kompetisi Bahasa dan Sastra Tingkat DIY

 


Kota Yogyakarta kembali menjadi Juara Umum dalam Kompetisi Bahasa dan Sastra tingkat DIY dengan capaian sebesar 99 point. Point tersebut disumbang oleh 30 orang sastrawan muda dengan perolehan Juara I berjumlah delapan orang, Juara II tujuh orang, serta Juara III empat orang. Sementara untuk  Juara Harapan I diraih oleh delapan orang dan Juara Harapan II tiga orang. 

Beberapa lomba diantaranya Macapat tingkat SD, SMP, SMA, Maca geguritan SD, SMP, SMA, Maca Cerkak SD, SMP, SM, Sesorah SMP, SMA, Alih Aksara SD, SMP, SMA, Panatacara SMA dan Umum, serta Stand Up Comedy Bahasa Jawa Umum. 

Penyerahan Tropi Juara Umum ini dilaksanakan Sabtu (17/9) bersamaan dengan penutupan Kompetisi Bahasa dan Sastra tingkat DIY di Pendopo Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY.

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, S.Sos, M.M mengucapkan selamat kepada kontingen Kota Yogyakarta yang telah berjuang membawa nama harum bagi Kota Yogyakarta. '' Saya berharap prestasi ini tidak terhenti dan terus mengupayakan konsistensi dalam pembinaan dan pelestarian bahasa dan sastra di Kota Yogyakarta," jelasnya.

Kepala Seksi Bahasa dan Sastra Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta Ismawati berharap agar bahasa sastra dan aksara Jawa semakin mewarnai kehidupan keseharian masyarakat di Kota Yogyakarta. "Saya berpesan untuk adik-adik agar melanjutkan latihan dan terus berupaya untuk giat dalam bersastra berbahasa diwilayah Kota Yogyakarta. Kegiatan ini menjadi ajang rutin tahunan untuk melestarikan sastra Jawa yang menyasar pada generasi muda,” ujarnya.

Ditanya terkait strategi yang dilakukan Kota Yogyakarta, Ismawati menjelaskan bahwa pihaknya melakukan pembinaan seperti halnya atlet. Membangun jejaring kerjasama dengan komunitas sastra, sanggar seni/budaya, sekolah, dan juga masyarakat pecinta sastra di wilayah Kota Yogyakarta. “Persiapan melalui pelatihan dilakukan secara intensif sebelum kontingen kami maju ke tingkat DIY,” tuturnya. 

Sekretaris Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Cahyo Widayat mengungkapkan, bahwa Kompetisi Bahasa dan Sastra bertujuan untuk memberikan ruang apresiasi bagi seluruh pelaku bahasa sastra. “Sebagaimana sebuah kompetisi tentunya ada yang mendapat hasil juara. Namun bagi kami yang paling penting adalah mereka tertarik dulu, biar diminati dan baru ke arah kualitas,” jelasnya.

Sementara itu salah satu pemenang Lomba Bahasa dan Sastra Juara I Pranatacara Umum tingkat DIY, Fithri Kurniawati  mengatakan sangat senang dan bangga atas pencapaiannya. Ia berharap, ke depannya ajang ini sebagai wadah untuk belajar bagi siswa-siswi khususnya dalam bahasa dan sastra.

“Saya senang sekali mengikuti Kompetisi Bahasa dan Sastra ini karena mendapatkan wadah untuk belajar menjadi pranata cara, harapannya kompetisi ini dapat terus berlanjut sehingga membawa dampak yang lebih luas lagi bagi pelajar Kota Yogyakarta," ujarnya. (Hes)