TEMATIK TAHUN 2010

Percepatan penyelesaian pembangunan jalan Batikan sebagai peningkatan akses jalan kota dan menambah volume ruas jalan kota, akan menjadi salah satu optimalisasi sasaran pencapaian target pembangunan tahun 2011. Hal itu terungkap dalam Musrenbang 2010 di Ruang Utama Atas Balaikota, Selasa (30/03).

Selain itu target program yang akan dicapai pada 2011 lainnya adalah peningkatan akses kawasan padat pusat kota Malioboro dengan terbangunnya jembatan Kleringan untuk mengatasi kepadatan lalu lintas di simpang gardu PLN-Kewek dan kawasan Kotabaru. Kemudian penatan kawasan alun-alun utara dan selatan berupa penataan fisik dan pengaturan sirkulasi, akses, transportasi serta pelibatan partisipasi komunitas seperti dalam pengelolaan moda transportasi Njeron Beteng melalui pemanfaatan atau optimalisasi taman parkir khusus (TKP Ngabean). Target selanjutnya adalah penataan kawasan Tamansari melalui kegiatan revitalisasi Pasar Ngasem dan relokasi pedagang satwa ke pusatpengembangan agrobisnis Dongkelan PASTY), Penyelesaian pengentasan kemiskinan, serta operasionalisasi PSKY sebagai optimalisasi kawasan selatan.

Musrenbang dibuka oleh Asisten Perekonomian Dan Pembangunan Setda Kota Yogyakarta, Muh Sardjono, SH, diikuti oleh unsur pemerintah daerah, dunia usaha, perguruan tinggi, LSM, masyarakat dan DPRD. Musrenbang ini telah dilakukan berjenjang sebelumnya dari musrenbang kelurahan, kecamatan hingga tingkat kota. Tematik yang diusung pada Musrenbang kali ini adalah “Mewujudkan Kota Yogyakarta Yang Tertata Rapi Dengan Tingkat Polusi Rendah Yang Didukung Dengan Pelayanan Yang Optimal” yang akan diangkat sebagai tematik pembangunan pada 2011 mendatang. Tematik tersebut lebih lanjut dijabarkan dalam program dan kegiatan yang disusun oleh SKPD bersifat realistis, dan memiliki dampat nyata, terukur dan hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat.

Dijelaskan oleh Kepala Bappeda Aman Yuriadijaya, Tematik tersebut mempunyai makna untuk menjaga dan meningkatkan daya tarik wisata perlu menampilkan ciri khas budaya dengan didukung penampilan wajah dan citra kota yang menarik. Antara lain dengan penataan dan peningkatan kebersihan di semua sector, penataan PK5 dan lingkungan perkotaan serta penataan hijau kota yang sesuai dengan perda tata ruang.

Disamping itu menurut Aman, tingkat kesediaan dan aksesibilitas sarana dan prasarana public yang mantap di semua sector perlu ditingkatkan dalam rangka peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. Hal itu dilakukan dengan penyediaan ruang public yang cukup nyaman dan indah sebagai tempat rekreasi keluarga, serta adanya aturan yang tegas tentang emisi gas buang kendaraan, penurunan pencemaran, peningkatan kesadaran masyarakat untuk lingkungan yang sehat dan penyediaan PJU sesuai kebutuhan.

Sardjono menambahkan, adanya musrenbang ini diharapkan perencanaan pembangunan di Kota Yogyakarta dapat mencapai sasarannya melalui perencanaan yang matang serta memiliki sinergi yang baik. (ism)