Sentra IKM di Wilayah Perkuat Daya Saing Pelaku Usaha
Wirobrajan-Pemerintah Kota melalui Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta secara bertahap meluncurkan sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang tersebar di seluruh Kemantren sebagai upaya meningkatkan daya saing pelaku usaha.
Peluncuran sentra IKM akan dipusatkan di enam lokasi, diawali dari Kemantren Umbulharjo pada Senin (12/9/2022), dilanjutkan dengan peluncuran sentra IKM di Kemantren Kotagede dan Kemantren Pakualaman pada Kamis (15/9/2022), dan hari ini Minggu (25/9/2022) peluncuran sektra IKM Kemantren Wirobrajan dan Mantrijeron di pusatkan di Lapangan Mancasan.
Di Kemantren Wirobrajan terdapat lima sentra IKM yaitu sentra tas batik, jajanan pasar, blangkon, tahu, dan kulit. Sedangkan di Kemantren Mantrijeron terdapat satu sentra IKM yaitu tahu.
“Peluncuran sentra IKM ini akan terus kami lakukan dan terakhir akan digelar bersamaan dengan HUT Kota Yogyakarta yaitu peluncuran sentra IKM di Kemantren Kraton, Mergangsan, dan Danurejan,” Kata Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta Tri Karyadi Riyanto.
Selain itu pihaknya juga ingin mengoptimalkan pembinaan IKM agar produk mereka berkualitas. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan omzet yang bermuara pada meningkatnya perekonomian di Kota Yogyakarta.
"Melalui kajian-kajian dengan perguruan tinggi terbentuklah 30 sentra IKM yang tersebar di 14 kemantren," katanya.
Dengan membentuk sentra pelaku IKM dapat meningkatkan daya saing sehingga produk yang dihasilkan tidak hanya dipasarkan secara lokal tetapi bisa menembus pasar yang lebih luas.
Dalam sentra IKM, pelaku usaha akan didampingi lebih maksimal oleh Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta “Kami terus memberikan pendampingan dan memfasilitasi semaksimal mungkin agar mereka dapat naik kelas, dengan meningkatkan kualitas produknya dan targetnya bisa ekspor,” katanya.
Sementara itu Sekda Kota Yogya, Aman Yuriadijaya mengatakan sangat mengapresiasi adanya sentra IKM tersebut.
Menurutnya keberadaan pelaku usaha kecil dan menengah yang menjadi pendukung industri wisata mampu menjaga pertumbuhan ekonomi Kota Yogyakarta.
"Meskipun demikian pelaku IKM tetap harus mengikuti perkembangan dan melakukan inovasi sehingga produk yang dihasilkan semakin berkualitas dan memenuhi selera pasar serta melakukan pemasaran secara daring," ujarnya. (Han)