Pengembangan Industri Yogya Berbasis Sentra IKM
NGAMPILAN- Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) meluncurkan sentra-sentra Industri Kecil Menengah (IKM) di wilayah Kemantren Ngampilan, Gedongtengen dan Gondomanan. Peluncuran tersebut untuk mengenalkan sentra-sentra IKM unggulan di Kota Yogyakarta. Pembinaan dan pengembangan IKM di Kota Yogyakarta juga akan berbasis sentra.
“Kegiatan ini untuk mengenalkan bahwa di kemantren-kemantren ini ada sentra-sentra IKM,” kata Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta, Tri Karyadi Riyanto, saat peluncuran sentra IKM Kemantren Ngampilan, Gedongtengen dan Gondomanan, Kamis (29/9/2022).
Di wilayah Kemantren Ngampilan ada 3 sentra yaitu bakpia, ecoprint dan rajut. Sedangkan di Kemantren Gedongtengen sentra kerajinan tas dan Kemantren Gondomanan sentra jajanan pasar. Dalam peluncuran itu dipamerkan produk-produk dari sentra-sentra IKM di tiga kemantren di antaranya kuliner bakpia, jajan pasar, fesyen ecoprint dan berbagai tas. Termasuk fesyen show mengenakan produk-produk sentra IKM Ngampilan, Gedongtengen dan Gondomanan.
“Ke depan pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan industri di Kota Yogyakarta akan berbasis pada sentra-sentra,” ujarnya.
Pembentukan sentra-sentra IKM di Kota Yogyakarta mendasarkan pada Peraturan Daerah nomor 1 tahun 2015 tentang rencana tata ruang dan wilayah mengatur zona budidaya salah satunya zona industri. Tri Karyadi menyatakan mengacu perda itu maka pengembangan industri di Kota Yogyakarta berbasis budidaya. Hal itu juga sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 28 tahun 2018 bahwa dalam pemberdayaan industri yang bisa dikembangkan di Kota Yogyakarta adalah sentra-sentra IKM.
“Dengan pembentukan sentra kita bisa mengoptimalkan dan memberdayakan agar IKM-IKM di Kota Yogyakarta mempunyai daya saing kuat. Muaranya bisa meningkatkan perekonomian di Kota Yogyakarta,” papar Tri Karyadi.
Pihaknya berharap dengan pembentukan dan peluncuran sentra-sentra IKM itu dukungan tidak hanya dari dinas terkait. Namun kemantren dan kelurahan juga diminta memperhatikan sentra-sentra IKM di wilayahnya. Dia menyampaikan, Pusat Desain Industri Nasional di bekas Terminal Terban yang diharapkan dapat mengoptimalkan keberadaan sentra-sentra IKM di Kota Yogyakarta.
Sementara itu Staf Ahli Walikota Pemkot Yogyakarta, Hari Wahyudi menilai geliat dan potensi IKM di Kemantren Ngampilan, Gedongtengen dan Gondomanan sangat luar biasa. Pihaknya meminta setelah peluncuran itu para pelaku IKM bisa memberikan kontribusi yang lebih baik kepada masyarakat terutama wisatawan.
“Karena sudah menamakan sentra IKM, jangan sampai mengecewakan konsumen. Misalnya stok kosong karena tidak produksi. Jangan sampai gebyar hanya saat peluncuran sentra. Kami harapkan lebih baik lagi dan banyak lagi,” ucap Hari.
Hadir dalam peluncuran itu para Mantri Pamong Praja dari Kemantren Ngampilan, Gedongtengen dan Gondomanan. Mantri Pamong Praja Ananto Wibowo mengatakan di Gedongtengen terdapat sentra kerajinan tas tepatnya di Kampung Sutodirjan. Dengan adanya sentra IKM diharapkan bisa memberikan semangat dan meningkatkan pendapatan para pelaku usaha.
“Kemantren Gedongtengen juga sudah membuat kerja sama dengan beberapa hotel terkait hasil produk UMKM bisa ditampilkan di beberapa hotel. Harapannya para pengunjung atau wisatawan yang berminat bisa langsung menghubungi pelaku UMKM,” pungkas Ananto.(Tri)