Pemkot Yogyakarta Terus Berkomitmen Kembangkan Smart City di Kota Yogyakarta
Umbulharjo-Komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta untuk merealisasikan smart city terus dilakukan. Deretan penyempurnaan di sektor digitalisasi pelayanan publik pun terus ditingkatkan.
Penjabat Walikota Yogyakarta, Sumadi mengatakan berbagai produk unggulan Pemkot Yogya dibagi menjadi beberapa sektor seperti, smart government, smart branding, smart ekonomy, smart society, smart living, dan smart enviroment.
Pada sektor smart government, Sumadi membeberkan produk unggulannya salah satunya adalah Si Regol atau Kir Online.
Si Regol ini adalah layanan uji kendaraan yang dilaksanakan dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi sejak dari pendaftaran, pembayaran, dan pelaksanaan uji kendaraan yang terintegrasi dengan aplikasi BLUe dari Kementerian Perhubungan.
"Pada tahun 2021 Si Regol sudah terintegrasi dengan Bank BPD DIY, GOPAY, dan Link Aja. Penandatanganan dokumen pengujian juga sudah menggunakan tanda tangan elektronik," bebernya saat pemaparan evaluasi Smart City di ruangan Yudistira, Selasa (04/10/2022).
Untuk smart branding, Kota Yogyakarta mempunyai 17 kampung wisata, salah satunya adalah kampung wisata Rejowinangun.
"Di kampung wisata ini didukung dengan 6 klasifikasi yaitu kerajinan, seni budaya, kuliner, edukasi agro, souvenir, dan sejarah yang menjadikan kampung ini berpotensi sebagai obyek daya tarik wisata," bebernya.
Potensi kampung wisata yang paling diminati antara lain adalah atraksi berupa kegiatan tatakelola pertanian kota, pembuatan kuliner kripik berbahan dasar aneka macam daun, dan pembuatan jamu J'GER.
Tak sampai disitu kampung Wisata Rejowinangun menjadi salah satu dari 50 desa wisata terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.
Smart ekonomy, Pemkot Yogya memiliki menu Nglarisi yang ada aplikasi unggulan Pemkot Yogya yakni Jogja Smart Service (JSS)
"Nglarisi ini salah satu bentuk program Gandeng Gendong. Program ini merupakan program kerjasama diantara stakeholder dalam rangka pemberdayaan dan peningkatan ekonomi masyarakat khususnya percepatan penanggulangan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan dan kemajuan lingkungan," katanya.
Sampai saat ini jumlah kelompok atau penyedia Gandeng Gendong mencapai 294 kelompok dengan jumlah total 2.448 anggota.
Untuk smart society, Pemkot Yogyakarta terus melakukan Pengembangan ekosistem digital. Kegiatan ini dilaksanakan dengan kolaborasi pentahelix antara Pemerintah Kota, kampung, komunitas, kampus dan korporasi di Kota Yogyakarta.
Tujuannya untuk memunculkan aktivitas ekonomi kreatif berbasis digital pada tiap RW yang sudah difasilitasi Wifi Publik.
"Salah satu co-working space ini berada di Kampung Patangpuluhan. Di kampung ini ruang balai RW dimanfaatkan menjadi co-working space untuk program pembelajaran terkait teknologi informasi bagi para remaja yang dibimbing oleh tenaga profesional PT Media Sarana Data (Gmedia)," ujarnya.
Program ini, lanjutnya, merupakan proses berkesinambungan, berkolaborasi dengan beberapa startup digital di Yogyakarta sehingga dengan ini para remaja dapat disalurkan untuk magang atau langsung bekerja.
Untuk smart living, Pemkot Yogyakarta juga telah menyediakan wiifi publik yang dapat diakses masyarakat secara gratis.
"Layanan free hotspot dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan login menggunakan ID JSS," jelasnya
Sampai dengan semester 1 Tahun 2022 jumlah titik wifi publik di Kota Yogyakarta mencapai 908 titik dan masih dilaksanakan proses pemasangan di beberapa titik.
Sementara di smart enviroment, program unggulan Pemkot Yogya adalah Laboratorium Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Perkotaan (laron Sarungan).
"Pemkot Yogya memiliki inovasi TPS3R Nitikan yang bisa menjadi sarana edukasi serta laboratorium contoh bagi masyarakat untuk belajar langsung mengolah sampah, pupuk kompos yang dihasilkan dari kegiatan pengomposan yang selanjutnya akan diberikan secara gratis kepada warga Kota Yogyakarta yang membutuhkan," ujarnya
Sampah yang diolah di laboratorium TPS3R Nitikan didapatkan dari sampah-sampah pasar di Kota Yogyakarta, sampah hasil pemangkasan pohon di Kota Yogyakarta, serta warga sekitar TPS3R
"Edukasi yang diberikan yaitu melalui beberapa kegiatan yang dijalankan antara lain pemilahan sampah, pengomposan, budidaya maggot, pembuatan aktivator kompos dari kotoran gajah, dan inovasi aneka metode pengolahan sampah organik," katanya.
Untuk smart governance, Pemkot Yogya memiliki Mall Pelayanan Publik, capaian pada semester satu tahun 2022 jumlah pengunjung MPP mencapai 40.053 pengunjung.
Selin itu juga ada Cek Poin Jogja atau Cek Potensi Investasi Yogyakarta (Cek Poin Jogja). Pada semester satu tahun 2022 Nomor Induk Berusaha (NIB) yang telah terbit mencapai 2.486 NIB.
Ada juga Pelayanan Perizinan Online (OSS). Sebanyak 2.726 ijin berusaha yang sudah diterbitkan melalui pelayanan perizinan berusaha secara elektronik. "Sementara permohonan perijinan online diluar OSS mencapai 3.873 yang sudah terlayani," ujarnya. (Han)