Malioboro Coffee Night #4 Siap Bagikan Racikan Kopi Terbaik Nusantara
Umbulharjo – Sejak terakhir digelar pada tahun 2019, Malioboro Coffee Night kembali hadir memberikan persembahan spesial bagi penggemar kopi.
Acara Malioboro Coffee Night diadakan untuk memperingati Hari Kopi Sedunia yang jatuh pada 1 Oktober sekaligus memperingati HUT ke-266 Kota Yogyakarta. Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Pariwisata (Dispar), selain berkolaborasi dengan Komunitas Kopi Nusantara, dalam penyelenggaraan Malioboro Coffee Night juga melibatkan pelaku usaja wisata belanja dan kuliner, komunitas mendongeng, pegiat fesyen dan seniman musik.
Kepala Bidang Daya Tarik Pariwisata Dispar Kota Yogyakarta, Yurnelis Piliang, dalam jumpa pers Kamis (6/7) menyampaikan, pada 2022 ini merupakan gelaran keempat Malioboro Coffee Night setelah dua tahun lalu vakum karena pandemi Covid-19. Malioboro Coffee Night akan dilaksanakan pada Sabtu dan Minggu, 8 - 9 Oktober 2022 di kawasan pedestrian Jalan Sudirman, Kotabaru Yogyakarta.
“Tempat pelaksanaan Malioboro Coffee Night kali ini bukan di kawasan Jalan Malioboro, tapi di pedestrian Jalan Sudirman yang saat ini sudah menjadi kawasan cantik dan estetik. Kawasan ini menjadi daya tarik wisata baru di tengah kota,” jelasnya.
Dalam pelaksanaannya, lanjut Yurnelis juga akan melibatkan 24 pelaku usaha kuliner dan fesyen, yang turut melengkapi pengalaman wisata belanja di Kota Yogyakarta. Beberapa di antaranya adalah pelaku usaha bakpia, batik, dan lainnya yang mewakili ciri khas oleh-oleh dari Yogyakarta.
“Stand kuliner yang terlibat sudah melalui kurasi dan memang jenis makanannya cocok jika dipadukan dengan seduhan kopi. Nanti akan ada 26.600 cup racikan kopi terbaik dari nusantara yang akan dibagikan secara gratis bagi pengunjung,” ujarnya.
Kemudian perwakilan dari Komunitas Kopi Nusantara, Andri mengatakan bahwa secara teknis, sepanjang Jalan Sudirman mulai dari perempatan Gramedia akan ditutup hingga McDonalds mulai Sabtu pukul 12 siang hingga Minggu pukul 5 pagi.
“Di kawasan pedestrian Jalan Sudirman nanti akan ada beberapa titik panggung yang digunakan untuk pertunjukan musik dan fashion show performance dari para barista serta bariste. Selain itu ada juga talkshow soal diplomasi kopi dan Jogja Mendongeng yang akan semakin menambah keragaman konten Malioboro Coffee Night,” paparnya.
Andri menjelaskan, Malioboro Coffee Night merupakan event yang di dalamnya tidak hanya soal bagi-bagi kopi. Tapi juga ingin mengatkan kawasan pedestrian Jalan Sudirman sebagai ruang ekspresi dan rekreasi publik.
“Malioboro Coffee Night ini sebagai brand yang pada akhirnya menjadi event wisata dan hiburan yang bisa dimanfaatkan masyarakat secara menyeluruh. Dari sisi petani dan pelaku usaha kopi bisa menjadi media promosi dan memperluas jaringan, menambah ilmu. Begitu juga dengan pengunjung, masyarakat umum yang bisa mendapat hiburan dan wawasan baru,” ungkapnya.
Gelaran Malioboro Coffee Night keempat kali ini, tambah Andri, mengangkat tema “Traditional is me” di mana dalam pelaksanaannya, para barista dan bariste akan menyajikan kopi dengan teknik paling sederhana dan menggunakan energi listrik seminim mungkin, tapi tidak merusak kualitas dan cita rasa dari kopi itu sendiri.
“Sekitar 150 petani dan pelaku usaha kopi dengan brand masing-masing akan terlibat, pengunjung bisa merasakan racikan kopi terbaik dari berbagai penjuru nusantara. Dalam Malioboro Coffee Night, stand kopi yang ada juga akan mengkampanyekan penggunaan kemasan ramah lingkungan dan hemat energi dalam menyajikan kopi,” tambahnya. (Jul)