Ziarah Bersama Mengenang Peristiwa Serbuan Kotabaru

 

Dalam rangka memperingati peristiwa bersejarah Serbuan Kotabaru 7 Oktober 1945, Dewan Harian Cabang Badan Penerus Pembudayaan Kejuangan 45 (DHC 45) mengadakan ziarah ke Taman Makam Pahlawam Kusumanegara Yogyakarta Kamis (6/10).

Kegiatan ini bertujuan untuk mengenang para pahlawan yang gugur dalam peristiwa Serbuan Kotabaru. Ziarah bersama ini oleh 200 orang terdiri dari Angkatan Laut (AL), Angkatan Darat (AD),Angkatan Udara (AU), TNI, Polri, ASN, pelajar dan veteran.

Sekretaris DHC 45 DIY Wiranto Adi Wasono mengatakan, ziarah ini diadakan lebih awal mengingat bersamaan dengan HUT Ke-266 Kota Jogja yang jatuh pada tanggal 7 Oktober 2022. "Ziarah ini kita adakan lebih awal. Selanjutnya akan ada upacara yang diadakan di lokasi pertempuran di Kotabaru bekas  markas senjata yang ada di Asrama Korem Kotabaru pada 7 Oktober 2022 pukul 08.30 WIB," jelasnya.

Ia sangat senang karena dihari ini banyak yang menghadiri dan ikut serta mengenang, mendoakan serta belajar dari sisi sejarah yang penuh dengan perjuangan.

Selain ziarah di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, panitia juga menyambangi beberapa tempat pemakaman pahlawan lainnya. Wiranto menjelaskan 21 korban perjuangan Serbuan Kotabaru ini tidak semuanya di makamkan di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara Yogyakarta.

''Hanya 17 pahlawan saja yang dimakamkan di tempat tersebut. Selain itu ada dua pahlawan yang dimakamkan di belakang Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, satu di Makam Gajah, satu di Makam Tahunan dan satu lagi di makam Sleman," ujarnya.

Kini 21 Nama pejuang yang gugur tertulis dalam sebuah prasasti di halaman bangunan bekas markas Jepang Kotabaru. Mereka adalah Trimo, Djoewadi, Faridan M Noto, Soeparno, Soenardjo, Mohammad Saleh, Djasman, Djohar Noerhadi, Bagong Ngadikan, Sabrinin, Amat Djazuli, Oemoem Kalipan, Atmosukarto, Sudjijono, I Dewan Nyoman Oka, Sarwoko, Soebarman, Mohammad Wardani, Soeroto, Abubakar Ali, dan Soepadi. Nama-nama tersebut menjadi nama jalan di kawasan Kotabaru.

Ia menambahkan, juga dilakukan penaburan bunga di makam Jendral Soedirman dan istri, Jendral Soepeno dan Jendral Soemohardjo. Pihaknya menambahkan, peringatan Serbuan Kotabaru ini belum banyak yang mengetahui, padahal ini adalah pertempuran fisik pertama setelah proklamasi kemerdekaan melawan pasukan jepang merebut gudang senjata di Kotabaru. "Saya berharap generasi muda mengetahui sejarah ini, walaupun tidak ada di kurikulum sejarah di sekolah-sekolah," jelasnya.

Sementara salah satu paskibraka Kota Yogyakarta tahun 2022 Muhammad Rafif mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat terutama bagi pemuda pemudi harapan bangsa untuk lebih mengenal sejarah Serbuan Kotabaru.

 ''Kegiatan ini sangat bermanfaat terutama bagi kami sebagai pemuda-pemudi harapan bangsa untuk mengenal dan menghormati perjuangan mereka sampai saat ini sehingga kita bisa tenang dan sentausa menjalani kehidupan. Senang sekali menghadiri kegiatan ini karena terutama ikut menabur bunga sebagai penghormatan kepada pahlawan," ujarnya. (Hes)