Aktifkan KTB Waspadai Bencana Musim Pancaroba

UMBULHARJO-Pemerintah Kota Yogyakarta mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana di musim pancaroba. Misalnya hujan lebat disertai angin dan petir sehingga memicu pohon tumbang dan tanah longsor terutama di bantaran sungai. Keberadaan Kampung Tangguh Bencana (KTB) juga diharapkan memantau kondisi lingkungan masing-masing yang rawan bencana.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta, Nur Hidayat menyampaikan menghadapi musim pancaroba BPBD Kota Yogyakarta rutin melakukan piket pemantauan cuaca dan kondisi setiap saat. Kondisi cuaca tersebut lalu disampaikan kepada masyarakat agar mewaspadai potensi bencana yang bisa terjadi.

“Terkait dengan cuaca ekstrim, himbauan-himbauan selalu kita sampaikan. Misalnya komunikasi lewat HT dan grup. Potensi bencana terutama pohon-pohon tumbang,” kata Nur Hidayat beberapa waktu lalu.

Untuk mengantisipasi potensi pohon-pohon tumbang di musim pancaroba, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta. Terutama pada pohon-pohon rimbun, berukuran besar dan lokasinya berada di jalan-jalan protokol agar dipangkas sebagian. Termasuk mengimbau masyarakat di kampung-kampung lewat Kampung Tangguh Bencana untuk mengurangi dahan-dahan pohon di permukiman.

“Dari DLH juga sudah kami imbau untuk melaksanakan pemotongan pohon di jalan-jalan protokol. Di kampung-kampung juga masyarakat, KTB-nya juga bergerak memotong pohon,” tambahnya.

Selama beberapa hari, hujan deras yang terjadi di wilayah Kota Yogyakarta memicu beberapa pohon tumbang. Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Yogyakarta mencatat pada Sabtu (8/10/2022) terjadi pohon tumbang di wilayah Tahunan Umbulharjo yang menutup akses jalan kampung dan pada Jumat (7/10/2022) pohon tumbang di SDN Tegalrejo 1 Bener. Kejadian pohon tumbang banyak terjadi pada Senin (3/10/2022) yakni di Jalan Pembela Tanah Air, Purwodiningratan Ngampilan, Bintaran Kulon Wirogunan, Jalan Sidikan di SMKN 4 Yogyakarta. Selain itu pada awal Oktober ada talut longsor di wilayah Karang Kelurahan Prenggan dan Blunyahrejo Karangwaru. Termasuk luapan air Sungai Gajah Wong di Gambiran dan Balirejo

Untuk membangun kesiapsiagaan menghadapi bencana, BPBD Kota Yogyakarta menambah 15 KTB pada tahun 2022. Nur menyebut seiring proses penambahan dengan pembentukan baru saat ini sudah ada 143 KTB di Kota Yogyakarta. Ditargetkan dapat terbentuk 145 KTB sampai akhir tahun 2022. Penambahan 2 KTB yang akan diproses ada di Kampung Suryoputran dan Mangunegaran.

“Kita mengejar terus sampai nanti terbentuk Kampung Tangguh Bencana di setiap kampung di Kota Yogyakarta,” ujar Nur.

Di samping itu BPBD Kota Yogyakarta juga melakukan kegiatan review KTB karena habis masa bakti kepengurusannya. Dia menyatakan ada 115 KTB yang direview atau diaktifkan kembali kepengurusananya Setiap KTB yang terbentuk akan difasilitasi sarana kendaraan roda tiga, handy talky, senso, pompa air dan tali temali untuk vertical rescue.

Menurutnya keterlibatan KTB sangat efektif dan signifikan dalam menanggulangi dan mencegah bencana. Paradigma penangan bencana, lanjutnya, adalah membangun ketahanan lingkungan dalam pengurangan risiko bencana. Terutama meminimalisir korban bencana.

“Jadi pembantukan KTB bagian dari membangun ketahanan lingkungan dalam rangka penanggulangan dan pencegahan bencana. Ketika masyarakat responsis punya ketahanann terhadap kebencanaan, maka korban bisa diminimalisir sekecilnya,” pungkasnya.(Tri)

Keterangan foto : Dokumentasi foto TRC BPDB Kota Yogyakarta saat penanganan pohon tumbang.