Jumlah Kunjungan Wisatawan Yogya Lampaui Target, Capai 5,1 Juta
GONDOKUSUMAN- Jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta melampaui target yang ditetapkan Pemerintah Kota Yogyakarta pada tahun 2022. Meski demikian diharapkan kunjungan wisatawan terus dapat ditingkatkan karena masih berpotensi bertambah. Untuk itu Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta melakukan kajian jumlah kunjungan wisatawan guna mencari masukan dan perbaikan terkait mekanisme perhitungan.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko menyebut berdasarkan survei yang masuk satu minggu lalu, jumlah kunjungan wisatawan ke Yogyakarta mencapai 5,1 juta orang. Jumlah itu melampaui target kunjungan wisatawan yang ditetapkan Pemkot Yogyakarta pada tahun 2022 yakni sekitar 2 juta orang. Pihaknya mengapresiasi para pemangku kepentingan dan pelaku pariwisata di Yogyakarta yang bahu membahu mendukung peningkatan wisatawan.
“Ini melebihi target jumlah kunjungan wisatawan yang ditetapkan Pemkot Yogyakarta. Angka itu juga lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi. Kita harus bisa menjaga momentum ini agar pariwisata Yogya bisa kembali pulih dan lebih kuat,” kata Wahyu ditemui wartajogjakota di sela Focus Group Discussion (FGD) terkait kajian jumlah kunjungan wisatawan Kota Yogyakarta, di Hotel Grand Kangen, Jumat (14/10/2022).
Dia menyatakan kegiatan FGD itu untuk mengetahui sejauh mana efektivitas pelaksanaan survei terkait jumlah kunjungan wisatawan di Kota Yogyakarta. Misalnya dari sisi mekanisme survei atau perhitungan jumlah kunjungan wisatawan. Termasuk meminta masukan dari asosiasi pariwisata dan hotel.
“Tujuan utama FGD ini untuk mengetahui sejauh mana jumlah kunjungan wisatawan ke Yogyakarta selama tahun 2022. Mekanismenya seperti apa dan masukannya,” tambahnya.
Wahyu menjelaskan selama ini jumlah kunjungan wisatawan ke Yogyakarta mendasarkan pada beberapa parameter. Dicontohkan baik dari jumlah wisatawan menginap di hotel berbintang dan nonbintang maupun jumlah wisatawan yang mengunjungi destinasi-destinasi wisata di Kota Yogyakarta.
Diakuinya kegiatan survei atau statistik yang dilaksanakan di manapun pasti tidak valid seperti situasi kondisi sebenarnya. Misalnya menurutnya angka kunjungan wisatawan 5,1 juta itu belum dihitung dari wisatawan one day trip yang berkunjung ke kawasan Malioboro.
“Tapi paling tidak sejauh mana kegiatan ini benar-benar merepresentasikan karakter dari jumlah kunjungan wisatawan. Ini agar Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta dan Pemkot Yogyakarta bisa secepatnya mengambil strategi kebijakan untuk memperbaiki dan meningkatkan sektor pariwisata,” terang Wahyu.
Sementara itu Penjabat Walikota Yogyakarta, Sumadi sangat berharap dalam FGD itu bisa menghasilkan ide-ide pemikiran peningkatan jumlah wisatawan. Mengingat Kota Yogyakarta masih memiliki potensi dan nama atau branding yang sudah dikenal masyarakat untuk menambah kunjungan wisatawan.
“Walaupun target wisatawan di tahun 2022 sudah terlampaui, tapi kita masih punya potensi besar karena Yogyakarta sudah punya nama atau branding. Bagaimana nama besar Yogya yang sudah dikenal, sekarang kita kemas sebagai sebuah potensi yang bisa mendatangkan wisatawan,” papar Sumadi yang hadir dalam FGD.
Sumadi menyampaikan sebagian besar wisatawan datang ke Yogyakarta karena alasan tertentu dan menjadi branding. Misalnya setiap sudut Yogyakarta itu romantis, Yogyakarta itu penuh kenangan dan Yogyakarta itu ngangeni. Pihaknya berharap nama Yogyakarta itu bisa dijaga. (Tri)