Unjuk Potensi Mergangsan Lewat Festival Siji-Siji Dadi Nyawiji
MERGANGSAN- Masyarakat Kemantren Mergangsan menggelar kegiatan Festival Siji-Siji Dadi Nyawiji 2022 di halaman Museum Perjuangan Yogyakarta pada Sabtu (15/10/2022). Kegiatan itu menampilkan potensi seni, budaya dan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari masyarakat Kemantren Mergangsan. Festival tersebut juga untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-266 Kota Yogyakarta yang diadakan masyarakat.
Ketua Panitia Siji-Siji Dadi Nyawiji Fest 2022, Farhan Afif Al Fatah mengatakan kegiatan Siji-Siji Dadi Nyawiji Fest merupakan pengembangan dari HUT ke-266 Kota Yogyakarta untuk bisa menggandeng potensi lokal di wilayah Kemantren Mergangsan. Kegiatan menghadirkan potensi lokal Kemantren Mergangsan dari lintas generasi yang mempunyai latar belakang dan keunikan masing-masing.
“Kegiatan menghadirkan pelaku seni dan budaya lokal yang dilakukan oleh masyarakat Kemantren Mergangsan yang diwakili oleh tiga kelurahan yaitu Keparakan, Brontokusuman dan Wirogunan. Ini sebagai pintu masuk untuk melihat seni budaya di Kemantren Mergangsan,” kata Farhan saat kegiatan Siji-Siji Dadi Nyawiji Fest, Sabtu (15/10/2022) malam.
Dia menjelaskan Siji-siji Dadi Nyawiji Fest 2022 menghadirkan beragam praktik dan berbagai karya seni dan kegiatan kebudayaan. Hal ini memberikan ruang bagi para penggiat seni dan budaya untuk beradaptasi dengan pemikiran dan penciptaan seni dan budaya baru. Kegiatan yang diselenggarakan paramuda Kemantren Mergangsan itu menggunakan dana APBD dan didukung para sponsor.
“Kegiatan ini dapat menjadi refleksi bagi masyarakat Kemantren Mergangsan sejauh mana perkembangan potensi lokal kita sekarang. Hal ini juga penting menandai seberapa jauh peran seni budaya dalam perkembangan keistimewaan Yogyakarta,” terangnya.
Festival Siji-Siji Dadi Nyawiji 2022 menampilkan pertunjukan seni teater, gejog lesung Nyutro Budoyo yang mengiringi fragmen. Pertunjukan Teater Obah dari anak-anak dari Kampung Pujokusuman Kelurahan Keparakan mengisahkan anak yang diperintahkan kakeknya lewat mimpi untuk memuliakan pusaka tidak terawat di pusat kota. Pada akhirnya melalui anak itu bisa mengingatkan masyarakat kota tentang warisan dari kakek yang harus dijaga. Warisan pusaka itu berupa bendera Merah Putih.
Selain itu dimeriahkan dengan pentas musik band anak muda dari Kemantren Mergsangan dan penggiat musik di Yogyakarta. Festival Siji-Siji Dadi Nyawiji 2022 juga menjadi ajang promosi produk UMKM di Kemantren Mergansan di antaranya kuliner, kerajinan kain dan produk dari Gabungan Kelompok Tani Mergangsan.
“Kegiatan ini bagaimana kita mewujudkan rangkaian HUT Kota Yogyakarta bisa kita tindaklanjuti di tingkat kemantren. Sesuai tema HUT ke-266 Kota Yogyakarta Sulih Pulih dan Luwih. dengan kegiatan ini paling tidak menuju ke arah sana,” tambah Mantri Pamong Praja Kemantren Mergangsan, Pargiyat.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya mewakili Pemerintah Kota Yogyakarta menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kegiatan Festival Siji-Siji Dadi Nyawiji 2022. Menurutnya kegiatan itu menjadi bukti HUT ke-266 Kota Yogyakarta tidak hanya milik Pemkot Yogyakarta, tapi milik seluruh masyarakat Kota Yogyakarta. Termasuk masyarakat di Kemantren Mergangsan.
“Harapannya kegiatan Festival Siji-siji Dadi Nyawiji yang merupakan kebersamaan seluruh elemen masyarakat bisa menunjukan bahwa ini adalah momentum bersama untuk bangkit sebagaimana tema HUT Yogyakarta Sulih Pulih Luwih dan menjadi lebih baik,” tutup Aman.(Tri)