Warga Kota Yogya diminta Waspada Pohon Tumbang

 

Intensitas curah hujan yang lebat disertai angin kencang berpotensi memicu tumbangnya pohon-pohon besar yang bisa menimpa pengendara sepeda motor maupun mobil yang ada di Kota Yogyakarta. Untuk itu Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta terus melakukan antisipasi yakni secara rutin melakukan pengecekan, pemangkasan, dan pemeliharaan pada pohon-pohon di Kota Yogyakarta.

Sub Koordinator Pertamanan dan Perindangan Jalan DLH Kota Yogyakarta Pramu Haryanto mengatakan, hingga tahun 2021 ada sebanyak 20.000 pohon di Kota Yogyakarta dengan lokasi pohon antara lain di Jalan Lowanu pohon paling banyak adalah pohon Asem Kranji, di Kotabaru pohon Tanjung, di Jalan Sudirman pohon Angsana, di Jalan Panjaitan pohon Tanjung serta di Jalan Kartini sagan terdapat pohon Angsana. ''Namun yang lebih dominan adalah pohon Tabebuya, Palm, Asem Jawa, Mahoni, Gayam, dan pohon Timoho," ungkapnya.

Ia berharap masyarakat selalu waspada dan lebih berhati-hati jika terjadi pohon tumbang akibat tiupan angin kencang.

"Selama ini kami melakukan pemangkasan rutin untuk pemeliharaan pohon di pinggir jalan untuk mengurangi ketinggian beban pohon dan pengecekan fisik secara manual. Ini bisa dilihat dari kondisi pohon apakah keropos atau ada penyakit. Jika sudah dipastikan maka pohon yang memang sudah tidak sehat kita tebang," jelas Pramu saat diwawancarai di ruang kerjanya, Selasa (17/10).  

Pramu menjelaskan, pohon yang sudah di tebang sebelumnya akan ditanam pohon pengganti, tujuannya agar penghijauan tetap ada. ''Kita berusaha mengganti pohon untuk penghijauan, kita tanam dulu sebelum dieksekusi ditebang. Selama ini penebangan masih berdasarkan pengalaman teman-teman di lapangan. Biasanya dilihat apakah keropos bolong ditengah atau ada penyakit lainnya. Setelah itu selang 1-2 hari dilakukan penebangan," ujarnya.

Untuk tumbuhan pengganti pohon yang ditebang, Pramu mengatakan yang penting pohon perindang. ''Namun beberapa jalan memang sudah harus jenis pohon itu, contohnya saja di sumbu filosofi yaitu pohon Asem jadi harus pohon Asem atau di Kotabaru pohon Tanjung yang di tanam harus pohon tanjung ini khusus menyesuaikan tempat," tambahnya.

Hingga saat ini ada sekitar 20 pohon tumbang dalam setahun akibat musim penghujan disertai angin. "Bahkan ada pohon cenderung ketinggiannya pendek juga tumbang akibat angin kencang, ini ditemukan sekitar 2-3 pohon akhir-akhir ini," katanya.

Pramu berharap masyarakat bisa membantu pemerintah dengan melakukan pengawasan di depan di pinggir jalan rumah mereka agar tidak terjadi pohon tumbang. Masyarakat bisa melihat melalui fisik yakni ketinggian mencapai 10-12 meter atau melebihi tiang listrik PLN. 

"Warga bisa melaporkan kepada DLH Kota Yogyakarta melalui telepon atau Jogja Smart Service (JSS) dan nanti akan kami bantu untuk personil memangkas pohon tersebut," ungkapnya. (Hes)