Pelatihan Kreasi Batik untuk Mendorong Kreativitas dan Produktivitas Masyarakat

Mantrijeron – Perpustakaan saat ini bukan sebatas sebagai tempat untuk membaca atau memberikan layanan peminjaman buku, tapi lebih dari itu perpustakaan sudah menjadi tempat belajar berbagai bidang dan menyasar masyarakat umum.

Hal tersebut disampaikan Pustakawan Ahli Muda Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Yogyakarta Sri Anik Lestari, pada Jumat (21/10) dalam kegiatan Literasi Terapan (LITA) dengan tema Pelatihan Kreasi Batik di Perpustakaan Pevita.

Sri Anik menjelaskan, LITA merupakan kegiatan tematik yang rutin digelar sejak tahun 2020. Dengan menyasar masyarakat umum Kota Yogyakarta dari berbagai kelompok usia dan latar belakang tanpa dipungut biaya.

“LITA merupakan bagian dari implementasi program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta. Di mana perpustakaan memfasilitasi masyarakat dengan berbagai kegiatan pelatihan keterampilan, untuk meningkatkan pemberdayaan sosial ekonomi dengan memanfaatkan sumber-sumber referensi dan potensi yang ada,” jelasnya.

Tema Pelatihan Kreasi Batik ini, lanjut Sri Anik, bertujuan untuk memberikan literasi dan keterampilan tentang jenis dan cara membuat batik. Dengan demikian dengan kecakapan yang dimiliki masyarakat dapat dikembangkan menjadi lahan bisnis sehingga masyarakat menjadi lebih berdaya.

“Kreasi Batik diambil sebagai tema Literasi Terapan kali ini karena batik menjadi fesyen yang digemari masyarakat, tentu saja supaya batik ini juga terus dilestarikan, dikembangkan, dan dikreasikan. Selain itu melalui pelatihan ini harapannya juga bisa membekali masyarakat dengan keterampilan yang dapat mendukung pada terbukanya peluang bisnis,” katanya.

Dalam pelaksanaannya, LITA bermitra dengan setiap kampung baca di wilayah Kota Yogya kaitannya untuk penggalian isu ketika akan menentukan tema yang diambil. Sebab kebutuhan dan tren yang ada di setiap wilayah berbeda-beda. Selain dilaksanakan di perpustakaan, LITA secara mandiri juga diadakan di kampung baca setiap wilayah.

“Untuk LITA Pelatihan Kreasi Batik dilaksanakan selama tiga hari. Pelatihan batik jumputan di Kampung Baca Sorosutan pada tanggal 20 Oktober, pelatihan batik shibori 21 Oktober dan pelatihan batik ecoprint di Perpustakaan Pevita,” tambahnya.

Tema kegiatan LITA pada Jumat 21 Oktober 2022 adalah Pelatihan Kreasi Batik Shibori dengan menghadirkan instruktur dari Kampung Baca Sorosutan yaitu Anita Agustina. Dalam paparannya Anita mengatakan bahwa kreasi shibori menjadi salah satu yang mudah dipelajari dan langsung dipraktikkan.

“Peserta pelatihan biasanya beragam, mulai dari anak-anak, ibu-ibu, bapak-bapak, dan anak muda. Banyak yang tertarik untuk berkreasi dan mencoba teknik pewarnaan kain dari Jepang ini. Selain memang untuk mengasah kreativitas dan produktivitas, juga bisa untuk memanfaatkan peluang bisnis,” paparnya. (Jul)